INILAHKUNINGAN- Pengelolaan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Desa Partawangunan, Kecamatan Kalimanggis kacau. Banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di desa itu, ternyata mendadak tidak menerima lagi haknya dengan alasan tidak jelas.

KPM Blok Manis Desa Partawangunan Ooh Sariah mengaku tidak menerima lagi bansos PKH dan BPNT sejak April 2021. Berarti 1 tahun lebih. Alasan pendamping PKH tidak jelas. Padahal tanggungan keluarga sesuai syarat komponen KPM masih ada. Masih ada 3 anak sekolah.

“Pokoknya sejak April 2021 saya gak dapat. Gak tau kenapa,” keluh Ooh Sariah, saat dikunjungi InilahKuningan, Senin (04/07/2022) di kediamannya

Jawaban pendamping PKH saat dikonfirmasikan, selalu bilang tidak tahu mau dicek dulu, tapi hingga kini tidak pernah ada kabar. “Pendamping PKH dulu Bu Lulu, sekarang penggantinya Pak Adril,” sebut dia

Sebelum itu, atau sejak awal PKH 2018 diakui Ooh Ia dapat cair Rp1,7 juta. Sejauh itupula, kartu PKH dan BPNT dipegang sama ketua PKH dusun, tapi kalau pencairan diserahkan ke pendamping. Termasuk PIN kartu.

“Yang geseknya gak tau siapa, tapi saya dapat uang dari ibu pendamping waktu itu. Saya baru pegang kartu Januari 2022. Itupun diberikan ke saya sama ibu pendamping, karena katanya udah gak cair,” ujar Ibu 8 anak ini

Diakui juga dulu Ia sebagai ketua PKH dusun. Tapi karena sudah tidak cair, Ia tidak mau berurusan lagi. “Saya gak tahu, mau protes kemana, ke pendamping saja gak jelas,” keluhnya lagi

Padahal bansos PKH dan BPNT bagi keluarganya sangat membantu. Apalagi Ia masih ada 3 anak sekolah. Yang senasib mendadak tidak cair PKH dan BPNT di Desa Partawangunan, sepengetahuannya juga banyak. Mereka dibuat bingung karena samasekali tidak ada kejelasan pendamping./tat azhari