Miris! 2 Tahun Insentif Honorer Madrasah Kuningan Tidak Dicairkan Kemenag, Ada Apa?
INILAHKUNINGAN- Guru honorer murni madrasah di Kabupatan Kuningan menjerit, menyusul masih belum ada realisasi dana insentif hak mereka selama 2 tahun ini, dari Kementrian Agama (Kemenag) Kuningan.
“Kami prihatin, tentu protes kepada Kemenag Kuningan. Sebab insentif guru honor murni madrasah yang hanya Rp250 ribu per bulan, tidak dibayarkan lebih dari 2 tahun terakhir. Atau sejak Tahun 2023 dan Tahun 2024 ini. Ada apa sebenarnya, dalam skenario anggaran di kemenag,” tanya Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PB PGMNI) H Heri Purnama, didampingi Ketua PD PGMNI Kabupaten Kuningan, Rojak, Rabu (20/11/2024), kepada InilahKuningan
Padahal Ia mendapatkan porsi anggaran cukup besar dalam postur APBN di tingkat Nasional. Hasil Rapat Dengar pendapat Umum (RDPU) PB PGMNI bersama Komisi 10 dan Komisi 8 DPR RI, juga sudah disampaikan juga pada Dirjend Pendis Kemenag RI terkait hak-hak dan masa depan guru madrasah.
Tapi tetap, kali ini Ia kembali mendapat keluhan dan jeritan dari banyak guru honor madrasah di Kabupaten Kuningan, bahwa tidak dicairkannya insentif mereka yang hanya Rp250 sebulan lebih dari dua tahun.
“Saat kita sedang fokus pada kuota PPPK dan ASN untuk guru honor madrasah, kita dapat aduan kalau insentif guru honor pun tidak cair. Miris saya mendengar berita ini,” ucap Heri Purnama, nada kecewa
Ia sebenarnya ingin bertanya pada Kemenag Kuningan, serius tidak mengurus madrasah dan guru-gurunya. Persoalan ini terus berlangsung sepanjang tahun dan sedikitpun tidak ada sense dari kemenag untuk peduli terhadap persoalan ini.
Ditegaskan Heri Purnama, bahwa hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Mereka sangat bergantung hidupnya terhadap perhatian pemerintah dalam hal ini kemenag. Bagaimana nanti pertanggung jawaban mereka di dunia dan akherat nanti.
Perlakuan yang tidka adil ini, tidak bisa terus dibiarkan karena jelas kedzaliman. Meski ini kebijakan pusat, kemenag di daerah tidak bisa hanya diam dan menunggu embun jatuh di waktu pagi. Jeritan honorer madrasah ini, harus ada yang menyuarakan agar balance dan mengingatkan para penentu kebijakan agar hak-hak guru segera di tunaikan karna menyangkut hajat hidup mereka.
“Insya Allah PGMNI akan terus bergerak terkait anggaran pendidikan yang ada di pemerintah daerah baik kota atau provinsi. Sementara anggaran yang sudah ada di kemenag, mohon segera ditunaikan, karena ini amanah undang undang,” pungkas Heri Purnama./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.