INILAHKUNINGAN – Mulai muncul banyak persoalan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah lain, segera diantisipasi Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar melalui Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Program MBG Kuningan, dengan Ketua Dr Wahyu Hidayah. Pembentukan Satgas terungkap, dalam Rakor di Ruang Rapat Linggajati Pendopo Kabupaten Kuningan, Rabu (24/9/2025)

Bupati Dian menekankan pentingnya menyukseskan program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dilaksanakan tahun 2025. Menurutnya, program ini merupakan investasi besar dalam membangun generasi emas Indonesia.

“MBG lahir dari semangat pemerintah untuk membangun generasi unggul yang menjadi tulang punggung bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Target kita jelas: pelaksanaan di Kuningan harus tepat sasaran, lancar, dan tanpa kendala berarti,” tegas Bupati Dian.

Bupati menyoroti sejumlah persoalan yang perlu diantisipasi sejak dini, seperti potensi keracunan, menu makan yang asal-asalan, hingga sanitasi dapur yang tidak sehat. “Peserta MBG ini adalah anak-anak kita, anak-anak didik di Kabupaten Kuningan. Mereka tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

Bupati juga mengingatkan peran penting camat dan kepala puskesmas. “Kami minta camat dan kepala puskesmas aktif melakukan deteksi dini atas potensi masalah di lapangan, sekaligus menjaga komunikasi erat dengan SPPG dan dapur MBG. Dengan begitu, setiap kendala bisa segera diatasi sebelum menjadi masalah besar,” tegasnya.

Wakil Bupati Tuti Andriani menambahkan pentingnya pemerataan dalam pelaksanaan MBG. Ia menekankan kewajiban setiap penyedia sarana penyelenggara pangan gizi (SPPG) untuk mempekerjakan 50 orang dengan penerima manfaat minimal 3.000 siswa.

“Saya juga mengusulkan agar setiap SPPG memberikan susu cair sekali dalam seminggu, karena ada sekolah yang mengeluhkan tidak mendapatkannya,” ungkapnya./tat azhari