Tepis MItos Macan Tutul Jawa, Bupati Kuningan: Ekosistem Hutan Terganggu!
INILAHKUNINGAN– Banyak pihak bertanya ada pertanda apa, macan tutul masuk pemukiman warga Desa Kutamandarakan, Maleber, Kabupaten Kuningan. Beragam mitos pun disebut, mulai pertanda kesialan hingga pertanda kemakmuran dari sang penjaga hutan. Di konteks spiritual, bahkan Macan Tutul Jawa ini disebut melambangkan kearifan lokal.
Segala mitos itupun, seolah ditepis Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar. Ditegaskan dia, bahwa keberadaan macan tutul yang turun ke pemukiman bukanlah hal kebetulan, melainkan akibat dari terganggunya rantai ekosistem di kawasan hutan.
“Ini pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai rantai makanan di alam terputus, karena itu bisa menjadi salah satu penyebab satwa liar seperti macan turun ke bawah mencari pengganti mangsanya,” ujar Dian Rachmat Yanuar, disela meninjau Proses Evakuasi Macan Tutul Jawa terjebak di Balai Desa Kutamandarakan, Rabu (27/08/2025), kepada InilahKuningan
Hewan berjenis kelamin jantan berusia sekitar 3 tahun tersebut, rencananya akan dibawa ke lembaga konservasi mitra BKSDA di Bandung untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan. Setelah kondisi dinyatakan sehat, satwa tersebut akan dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya di kawasan Gunung Ciremai.
Bupati juga mengumumkan rencana segera menggelar forum group discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan dan pemerhati lingkungan. Tujuannya, mencari langkah strategis menjaga kelestarian hutan sekaligus melindungi satwa liar agar tidak lagi memasuki wilayah pemukiman.
“Kami sudah komunikasi dengan Kepala BKSDA dan para pemangku kepentingan. Secepatnya kita akan adakan FGD agar masalah ini bisa ditangani bersama,” kata Bupati Dian
Selain kasus macan tutul, Bupati juga menyoroti persoalan lain yang menimpa peternak. Berdasarkan laporan, ratusan ekor kambing di beberapa wilayah Kuningan Utara menjadi korban serangan hewan liar, termasuk kawanan anjing.
“Saya sudah memerintahkan jajaran terkait untuk menindaklanjuti laporan ini. Insyaallah, pemerintah daerah akan memberikan bantuan bagi peternak yang terdampak,” tegasnya.
Kunjungan Bupati ke lokasi penemuan macan, yang berada di gudang dekat Balai Desa Kutamandarakan, ditutup dengan peninjauan bangunan balai desa. Ia juga menyempatkan diri menyapa warga yang berdatangan, serta membagikan susu gratis kepada sejumlah anak-anak menjelang keberangkatannya kembali ke pusat pemerintahan./bubud

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.