INILAHKUNINGAN- Sikap toleransi beragama, untuk menumbuhkan kondusifitas Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, diperkuat melalui Talkhhow Keagamaan hajat Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Kuningan, di Mayang Catering Kuningan, Jumat (24/01/2025).

Tampil 4 tokoh 3 tokoh agama sebagai Narasumber. Yaitu Ketua PD Muhammadiyah Kuningan Ust Dadan Rohmatun Ramdan, Ketua MUI Kuningan KH D Syarif Hidayatullah, dan Pengasuh Ponpes Terpadu Al Fatah Kuningan KH Aang Asyari.

Ustad Dadan Rohmatun Ramdan mengingatkan, bahwa kondusifitas dan keamanan tercipta berasal dari rahmat dan nikmat Allah SWT. Dengan begitu, masyarakat dapat melakukan dakwah dengan bebas tanpa batasan, serta melakukan aktivitas sehari-hari.

“Maka mari seluruh elemen untuk menciptakan kondusifitas dengan mengedepankan toleransi dan menghilangkan kemudharatan yang kontra produktif di masyarakat. Terciptanya kondusifitas harus dijaga dengan mencegah timbulnya konflik terjadi akibat perbedaan,” ajak Ustad Dadan

Diingatkan juga, bahwa semua  harus berperan sesuai kapasitas masing-masing. Jangan sampai orang tidak berkompeten muncul untuk menengahi masalah tertentu. Padahal orang tersebut, tidak memahami permasalahan. Sebagai contoh banyak diskusi keagamaan dibahas mengundang tokoh tidak berkompeten menimbulkan amarah dan kebencian para jemaah kepada golongan tertentu.

“Perbedaan adalah sebuah keniscaan, tidak dapat dihindarkan. Sebab manusia sudah diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Tujuannya, untuk saling mengenal dan memahami. Permasalahan muncul akibat ketidaksepahaman, justru akan menimbulkan konflik,” tandas dia

Berkaitan dengan Jamaah Ahmadiyah Indonesia atau JAI, lanjut Ustad Dadan, pemerintah sudah menetapkan bahwa JAI sesat. Tapi dengan pergerakannya dalam melaksanakan Jalsah Salanah, mendapatkan penolakan. Sehingga akan berdampak luas bagi keamanan dan kondusifitas wilayah.

“Oleh karena itu, kami saat itu bersikap mendorong Ulil Amri dalam hal ini Pemkab Kuningan untuk melarang pelaksanaan giat JAI itu,” pungkas Ustad Dadan./tat azhari