Soal Pasutri Pimpin Bappeda Kuningan, BKPSDM Akui Melanggar Etika!
INILAHKUNINGAN- Tudingan pelanggaran etika, dalam jabatan baru Purwadi Hasan Darsono sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kuningan, karena Sekretarisnya Bappeda adalah istri tercintanya, Rineka Soelaeman, diakui Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kuningan.
“Persoalan suami istri satu kantor, apalagi memimpin Bappeda Kuningan dengan jabatan kepala dan sekretaris, secara regulasi tidak ada larangan. Tapi kaitan etika betul dilarang. Secara etika birokrasi tidak boleh karena bisa terjadi benturan kepentingan,” aku Kepala BKPSDM Kuningan Beni Prihayatno, melalui Sekretarisnya, Dodi Sudiana, di kantornya, Senin (14/7/2025), kepada InilahKuningan
Kaitan Pasutri dalam pimpinan Bappeda, tentu sebagai bahan evaluasi. Sebab, mutasi pejabat ini masih dalam proses, belum selesai. Mutasi baru menyentuh pejabat eselon II. Selanjutnya akan diikuti rotasi pejabat eselon III dan eselon IV, yang sudah masuk proses pembahasan.
“Rotasi pejabat eselon III dan IV menyusul, secepatnya,” ujar Dodi Sudiana
Ditanya sudah tahu melanggar etika, tetapi Bupati Kuningan berani menempatkan Purwadi Hasan Darsono sebagai kepala Bappeda, dimana di Bappeda ada istrinya sebagai sekretaris Bappeda, Ia menyatakan, bukan masalah berani atau tidak. Tapi pihaknya melihat kebutuhan organisasi.
Yang pertama penyegaran, kedua Purwadi Hasan Darsono dipandang cukup cakap dari sisi pengalaman, kemampuan, apalagi kaitan perencanaan. Jadi Purwadi Hasan Darsono dianggap paling mampu untuk menduduki jabatan kepala Bappeda.
Apakah tidak ada eselon II lain yang cakap untuk kepala Bappeda, menurut Dodi Sudiana, kaitan jabatan harus kembali ke marwah jabatan sebagai amanah atau kepercayaan. Bukan hak, tapi kepercayaan pimpinan. Nah, disini pimpinan menganggap Purwadi Hasan Darsono cukup cakap untuk menjabat kepala Bappeda. Pimpinan percaya dengan kepemimpinan Purwadi Hasan Darsono, Bappeda akan lebih bagus lagi.
“Kaitan sekretarisnya, Bu Rineka Soelaeman akan dialihkan ke OPD lain, pada mutasi eselon III nanti. InsyaAllah secepatnya,” ucapnya lagi
Jadi tidak ada unsur kesengajaan melanggar etika ini. Sebab awalnya mutasi akan bersamaan eselon II dengan eselon III dan eselon IV. Tapi karena ada proses administrasi yang harus ditempuh cukup panjang, maka untuk peningkatan kinerja, pimpinan melaksanakan mutasi untuk eselon II dulu./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.