Soal Desakan Pembubaran PDAU Kuningan, Ini Pembelaan Direktur Heni
INILAHKUNINGAN- Desakan pembubaran Perusahaan Daerah Aneka usaha (PDAU) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, disikapi dingin Direkturnya, Hj Heni Susilawati. Ia mengaku jika desakan itu, tetap membuatnya baik-baik saja.
“Saya baik-baik saja,” ucap Heni Susilawati, Senin (17/03/2025), kepada InilahKuningan
Ia mengaku sudah bekerja optimal. Dituturkan, sejak Ia bergabung 29 Juli 2022, berarti sudah mau 3 tahun menjabat direktur, kondisi perumda AU tengah merugi karena keputusan direktur terdahulu. Beberapa perjanjian bersama pihak ketiga, juga merugikan perusahaan.
“Termasuk ada gaji-gaji karyawan belum 100% diberikan, jadi pas saya masuk Tahun 2022 berstatus hutang gaji. Saya hitung melalui skema penyelesaian hutang sampai Desember 2022, hutang gaji karyawan beres,” ujar Heni Susilawati
Hutang kepada pihak lain, juga berhasil dibayarkan. Kemudian muncul 5 karyawan mengundurkan diri, minta konpensasi. Mereka mengadu kesana-kesini, tidak ada solusi, lalu Ia panggil duduk bersama karena statusnya resign. Tapi meski resign, 6 bulan konpensasinya selesai.
“Jadi begitu masuk Perumda AU, betul-betul beberes kewajiban internal,” tegas Exs Dosen Uniku itu
Diakui pukulan telak bagi Perumda AU ketika Objek Wisata Waduk Darma lepas diambil Pemprov Jabar. Dampaknya, 50% pendapatan Perumda AU hilang. Harusnya berdiri 2 kaki, Perumda AU berdiri tinggal 1 kaki. “Terus terang, Perumda AU limbung ketika Waduk Darma lepas,” ucapnya
Setelah itu, Perumda AU hanya mengandalkan 6 objek wisata. Yaitu Balong Cigugur, Balong Dalem, Buper Cibeureum, Cipaniis Talaga Remis, dan Talaga Nilem. Meski pendapatan Cipaniis juara, objek wisata lain subsidi silang.
“Kalau 6 objek wisata sisanya menghasilkan semua, mungkin Perumda AU bisa stabil. Itu cerita umumnya. Kalau bisa bertahan sampai sekarang, itu hanya pertolongan Allah SWT,” ucap Heni Suilawati lagi
Dalam kondisi keuangan apa adanya, tentu Ia harus beradaptasi. Dalam hal ini, Ia hanya bisa fokus pada efisiensi dan efektivitas anggaran, meliputi gaji, BPJS, bayar air, listrik dan internet. “Fokus kita sekarang efisiensi dulu. Itu adaptasi kita dengan pendapatan yang ada,” katanya
Disamping itu, Perumda AU membangun kerjasama diluar pengelolaan pariwisata. Seperti kerjasama dengan pihak desa, BUMDes Cibeureum dan lain-lain. Termasuk menyusun konsep paket-paket wisata untuk jadi market leader pariwisata melalui digital marketing. “Target saya semua objek wisata Perumda AU bisa menghasilkan dulu,” katanya lagi./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.