Senada Lurah Winduherang, DLHK: Solusi Banjir Kohe Peternak Cipari Wajib Relokasi
INILAHKUNINGAN- Polemik pencemaran sungai akibat kotoran hewan (kohe) sapi di Kelurahan Cipari kembali menjadi sorotan. Setiap musim hujan, masalah ini selalu berulang karena aliran air hujan membawa kohe hingga mencemari sungai yang mengalir ke hilir, termasuk wilayah Kelurahan Winduherang, Purwawinangun, hingga Sungai Citamba.
Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, Pemulihan, dan Hukum Lingkungan (P3HL) DLH Kuningan, Aca Supirta, menegaskan bahwa persoalan ini bukan hal baru.
“Setiap tahun selalu muncul, apalagi saat musim hujan tiba. Limbah kohe terbawa arus air dan berdampak ke wilayah hilir,” uku dia, Jumat (22/08/2025), kepada InilahKuningan
Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak tinggal diam. Pihaknya rutin melakukan koordinasi dengan Kelurahan Cipari, koperasi, serta wilayah terdampak, terutama Kelurahan Winduherang. Salah satu langkah yang pernah dilakukan adalah gerakan bersih-bersih, mulai dari area kandang hingga aliran sungai yang tercemar.
Meski begitu, Ia menyoroti adanya oknum peternak nakal yang sengaja membuang limbah kohe ke sungai saat hujan turun. Untuk itu, DLH mendorong seluruh peternak agar membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di setiap kandang.
“Ini menjadi langkah penting agar pencemaran tidak terus berulang,” ujar Aca
Lebih lanjut, ia mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang tengah menggandeng investor guna membangun pabrik pengolahan kohe di Kelurahan Cipari. Bahkan, DLH sudah beberapa kali melakukan peninjauan ke lokasi rencana pembangunan pabrik tersebut.
Sebagai solusi jangka panjang, Aca juga mendukung opsi relokasi peternak sapi di Kelurahan Cipari.
“Selama tidak direlokasi, masalah ini akan terus timbul tenggelam. Saat kemarau terlihat aman, tetapi begitu musim hujan datang, pencemaran kembali terjadi,” jelasnya.
Dengan adanya upaya dari berbagai pihak, diharapkan polemik tahunan ini bisa segera tertangani secara menyeluruh demi menjaga kebersihan sungai dan kesehatan lingkungan masyarakat di wilayah terdampak./handy

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.