Misterius, Cerita BKSDA Soal Macan Tutul Masuk Kantor Desa Di Kuningan
INILAHKUNINGAN- Setelah proses evakuasi Macan Tutul Jawa terjebak di Balai Desa Kutamandarakan, Maleber, Kabupaten Kuningan hingga menghebohkan warga berhasil, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Cirebon, Arifin menceritakan tantangannya.
Menurut Aripin, tantangan utama adalah mengendalikan massa warga yang begitu antusias.
“Macan tutul Jawa ini sangat sensitif. Kalau suasana tidak kondusif, bisa berbahaya baik untuk satwa maupun masyarakat. Proses evakuasi akan dilakukan setelah semuanya kondusif,” jelas Arifin, Rabu (27/08/2023), kepada InilahKuningan
Setelah diberi obat bius, kondisi macan terlihat lemas. Tim dokter hewan kemudian memantau, untuk memastikan kondisi satwa tersebut.
“Ini macan tutul jantan berusia sekitar 3 tahun. Kondisinya masih muda, bobotnya akan ditimbang lebih lanjut di Bandung,” terang Aripin.
Rencananya, macan tutul akan dibawa ke Balai Besar KSDA Jawa Barat di Bandung untuk mendapat perawatan dan rehabilitasi. Jika kondisinya memungkinkan, satwa tersebut berpeluang dilepas liarkan kembali ke habitatnya.
“Untuk sementara ada opsi penempatan di pusat rehabilitasi satwa seperti PPS Cikananga atau Taman Satwa Cikembulan, sambil menunggu hasil observasi kesehatan. Yang pasti, keselamatan manusia dan satwa harus sama-sama terjamin,” ujar Aripin.
Ia menambahkan, belum bisa dipastikan apakah macan ini ada kaitan dengan kasus sebelumnya yang sempat memangsa kambing warga di daerah lain.
“Landskap dan kawasan hutannya berbeda. Kami masih akan lakukan kajian lebih dalam terkait penyebab satwa ini turun ke pemukiman,” pungkasnya.
Aparat desa dan aparat penegak hukum mengingatkan warga agar tetap waspada, khususnya yang tinggal dekat kawasan hutan. Desa Kutamandarakan sendiri berbatasan dengan kawasan hutan produksi di Pasir Kosambi dan Cikihiang, yang diduga menjadi habitat asli satwa tersebut./bubud

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.