INILAHKUNINGAN– Setelah insiden keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) puluhan siswa di SMAN 1 Luragung, Kecamatan Luragung kembali heboh penemuan menu brownis sudah basi, atau dalam kondisi berjamur, dalam menu MBG di sebuah sekolah, dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Luragung Tonggoh.

Belum diketahui pasti kronologis penemuan menu brownis berjamur, yang untungnya belum sempat dimakan siswa. Penemuan itupun sampai ke Satgas MBG Kuningan.

Ketua Satgas MBG Kuningan, Dr Wahyu Hidayah, dalam pernyataan tertulisnya, membenarkan ada laporan temuan makanan berjamur dari salah satu dapur penyedia MBG Luragung Tonggoh. “Saya minta agar persoalan ini tidak dianggap sepele. Ini menyangkut nama baik program, tanggung jawab moral, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tandas Wahyu Hidayah

Pj Sekda Kuningan inipun meminta Kepala SPPG dan Ahli Gizi segera melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh. Pastikan penyebab teknis terjadinya jamur diketahui secara pasti — apakah dari bahan, proses, atau waktu distribusi. Lakukan dokumentasi lengkap dan hasil pemeriksaan tertulis.

“Segera buat laporan resmi dari pihak dapur yang bersangkutan, lengkap dengan kronologi, jumlah paket terdampak, dan bukti penarikan/penggantian. Laporan tersebut harus diserahkan paling lambat besok pagi untuk menjadi bahan evaluasi Satgas,” imbuhnya

Kemudian Ia juga minta bidang gizi melakukan pembinaan ulang terhadap seluruh penyedia dapur MBG, khususnya tentang standar keamanan pangan, proses penyimpanan dan distribusi, serta ketentuan waktu maksimal konsumsi produk olahan.

Terakhir mulai hari ini, SPPG wajib memperketat pengawasan harian terhadap setiap dapur, dengan checklist kebersihan dan waktu produksi.

Kejadian seperti ini, diminta Wahyu Hidayah, jangan terulang kembali dan hindari makanan yang bermasalah, atau cepat basi dan berjamur. Pastikan setiap menu yang dikirim layak konsumsi, aman, bersih, dan bergizi.

“Jangan ada makanan yang disimpan terlalu lama, basi, atau tidak terpantau kualitasnya,” tegas dia

Sebagai Satgas, Ia tidak ingin kasus seperti ini terulang kembali.Jika kejadian serupa berulang, maka Satgas akan mengambil langkah tegas sesuai ketentuan, termasuk evaluasi dapur dan rekomendasi sanksi administratif kepada pihak yang lalai.

“Kita bukan hanya menyalurkan makanan, tetapi menyalurkan kepercayaan dan kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Maka, lakukan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalitas,” jelas Wahyu Hidayah

Mari jadikan ini peringatan untuk memperkuat sistem dan pengawasan. Jangan menunggu kejadian lebih besar baru bertindak. “Saya percaya, dengan kesigapan dan koordinasi yang baik, kejadian seperti ini bisa kita cegah di masa mendatang,” pungkasnya./tat azhari