INILAHKUNINGAN– Konferensi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab) Kabupaten Kuningan pada 18-20 agustus 2022, tinggal di depan mata. Pemilihan Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi sorotan.

Pengamat Sosial Arief Amarudin mengajak para musyawirin NU perlu menimbang, mana diantara sosok yang dianggap lebih layak mengemban amanah sebagai ketua PCNU kedepan.

Ia menilai mayoritas arus bawah Nahdliyin Kuningan membutuhkan harapan baru bagi masa depan NU. Tentu ada kalanya juga, sebuah organisasi membutuhkan penyegaran kepemimpinan yang responsif dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial.

“Maka, untuk memajukan NU perlu disiapkan berbagai strategi dan langkah taktis melalui figur pimpinan NU yang cakap menggerakkan roda organisasi secara sinergis di berbagai level,” kata Arief, Senin (15/08/2022), kepada InilahKuningan

Oleh karena itu, tata kelola organisasi NU yang sinergis ini harus menjadi pekerjaan besar yang perlu digarap serius oleh pimpinan baru PCNU Kuningan.

Apalagi di era millenial ini semua warga NU mempunyai berbagai impian untuk menguatkan posisi NU melalui pendirian berbagai jenis layanan publik di bidang pendidikan, pesantren, kesehatan, ekonomi, hukum, dan sebagainya.

“Maka, dalam mengelola PCNU ke depan, pimpinan yang baru tidak sekadar melandasi ruang gerak organisasi NU sebagai jenis perkumpulan seadanya,” katanya

Bagaimana kemudian perkumpulan ini dikelola secara manajerial agar menghasilkan sebuah gerakan yang terstruktur, sistematis, dan masif.

Salah satunya dengan konsolidasi dan sinergi multi pihak yang digerakan oleh pimpinan baru.

Langkah ini menjadi penting dilakukan agar keberadaan NU bisa menjadi organisasi yang dikelola secara sistemik dan masing-masing pengurus ataupun jemaah NU saling bersenyawa untuk membesarkan PCNU Kabupaten Kuningan./tat azhari