Inilah Biang Kemiskinan Exstrem Kuningan, Ada Pengangguran Capai 69,24%
INILAHKUNINGAN- Berstatus sebagai kabupaten/kota termiskin ke 2 di Provinsi Jawa Barat, membuat Kabupaten Kuningan memiliki pekerjaan rumah pengentasan kemiskinan berat. Hal tersebut, diakui Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar.
“Kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Kabupaten Kuningan,” aku Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, disela mendampingi kunjungan Kepala Badan Percepatan Penuntasan Kemiskinan (BP Taskin) RI, Budiman Sujatmiko, ke Kuningan, Selasa (22/04/2025), kepada InilahKuningan
Meski angka kemiskinan mengalami penurunan dari 12,78% di Tahun 2022 menjadi 11,88% pada Tahun 2024. Angka ini masih relatif tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Barat 7,46% maupun Nasional 8,57%. Bahkan, Kuningan masih berada di posisi kedua terbawah di Jawa Barat.
Maka ditegaskan, bahwa penanganan kemiskinan memerlukan kolaborasi multipihak. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. “Sebab itu, kami sangat berharap ada sinergi program dari pemerintah pusat. Yang mampu memperkuat upaya-upaya menurunkan angka kemiskinan melalui pendekatan lebih tepat sasaran,” ungkap Bupati Dian
Tipologi kemiskinan di Kabupaten Kuningan secara umum menunjukkan korelasi erat dengan tingkat pengangguran. Data menunjukkan bahwa 69,26% penduduk miskin berasal dari kelompok yang tidak atau belum bekerja, disusul oleh buruh harian lepas 11,96%, pedagang kecil 6,63%, pegawai swasta 5,87%, dan petani 5,17%.
Kecamatan Cimahi, disebutkan Bupati Kuningan, menjadi salah satu lokus penting pengentasan kemiskinan, dengan penduduk miskin yang didominasi oleh kelompok belum bekerja 62,26%, pedagang kecil 13,26%, petani 11,14%, dan pekerja lepas 9,01%./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.