INILAHKUNINGAN- Tidak ada transfaransi Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP-SB) terkait keuangan anggota, juga belum adanya realisasi skema homologasi atau pembayaran diangsur sesuai putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dimana KSP-SB masuk Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sewajibnya tahap awal dibayarkan 4% kepada anggota pada Juli 2021,  memaksa para anggota KSP-SB yang dirugikan, bersatu.

Mereka bahkan menghelat Rapat Anggota Luar Biasa (RALB), di Hotel De’jehan Sangkanhurip, Kabupaten Kuningan, Minggu (12/12/2021). Mereka berasal dari perwakilan kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kabupaten Kuningan.

“Kerugian kami sampai Rp8,8 triliun. Dana itu, dari 58 ribu lebih anggota sebagai nasabah. Termasuk nasabah Kabupaten Kuningan. Kantor KSP-SB di Kuningan juga ada,” beber Ketua Panitia RALB KSB-SB, Irwansyah, disela rapat, kepada InilahKuningan  

Angka tersebut, muncul berdasar Rapat Verifikasi Pajak dan Pencocokan Piutang KSP-SB kepada nasabah, di Pengadilan Niaga. Putusannya, ada perdamaian. Dimana KSP-SB dikenakan PKPU melalui skema homologasi dengan kewajiban tahap awal 4% harus dibayar Juli 2021.

“Tapi sampai sekarang gak jelas. Yang dibayar, hanya sebagian kecil saja. Maka, kita adakan RALB sebagai salah satu upaya mendesak KSP-SB segera melakukan pembayaran tagihan kepada kami,” jelas Irwansyah

Ia tidak mau berpikir negatif dulu, kemana uang nasabah sebagai Anggota KSP-SB sebesar Rp8,8 triliun sampai tidak dibayarkan selama 2 tahun ini. Tapi guna mempertegas jalan, supaya terang benderang masalahnya, selain RALB untuk meminta laporan pertanggungjawaban pengurus dan Laporan Hasil Pengawasan (LHP) tim pengawas saat ini, anggota juga sepakat menyedia Akuntan Publik Independent, guna mengaudit investigasi keuangan KSP-SB.

Sayang, dalam RALB di Kuningan ini, tidak ada satupun pengurus maupun pengawas KSP-SB mau hadir untuk LPJ dan LHP.

“Tapi ada LPJ dan LHP, atau tidak ada, audit investigasi harus berjalan. Sebab audit investigasi oleh akuntan publik independent ini, adalah pintu masuk supaya masalah uang kami semua ini, terang benderang. Dari situ, akan banyak langkah dilakukan oleh kami,” tandas pria asal Jakarta itu./tat azhari