Dipulihkan, Mantan Teroris Berikut Korban Berkumpul Di Kuningan
INILAHKUNINGAN– Para Penyintas Aksi Terorisme dengan mitra deradikalisasi atau Mantan Narapidana Terorisme dipertemukan, dalam Silaturahmi Kebangsaan, hajat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), melalui Subdirektorat Pemulihan Korban Direktorat Perlindungan, di Hotel Santika Kuningan, Rabu (7/5/2025).
Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar, mengapresiasi BNPT telah memilih Kuningan sebagai tuan rumah. Menurut bupati, momen ini penting dan strategis untuk membangun kesadaran kolektif, memperkuat nilai kebangsaan, serta menumbuhkan semangat rekonsiliasi dan perdamaian.
“Perjumpaan antara para korban dan mantan narapidana terorisme bukan hanya menghadirkan harapan, tetapi juga menjadi bukti bahwa jalan menuju pemulihan dan harmoni adalah keniscayaan, mungkin dan sesuatu yang nyata,” ujar Bupati Dian, disela sambutan
Ia menekankan perlunya pendekatan holistik, inklusif, dan berbasis kemanusiaan dalam menanggulangi ekstremisme, melampaui aspek keamanan semata.
“Bagi para korban, kami menyampaikan rasa empati dan penghargaan atas ketabahan. Kepada para mantan narapidana terorisme, kami menyampaikan harapan bahwa jalan hijrah menuju kebaikan adalah kontribusi nyata untuk bangsa,” tandasnya
Direktur Perlindungan BNPT, Irjen Pol Imam Margono, menjelaskan, bahwa silaturahmi kebangsaan ini sejalan Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RAN PE). Keberhasilan RAN PE periode 2020-2024 dalam menjaga situasi “zero attack” dan kini sedang disusun RAN PE periode 2025-2029 yang akan terus melibatkan peran pemerintah daerah melalui Rencana Aksi Daerah (RAD).
Irjen Imam juga menginformasikan mandat baru dari Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan masyarakat yang merasa menjadi korban aksi terorisme di masa lalu untuk mengajukan diri sebagai penyintas guna mendapatkan hak-haknya melalui BNPT dan LPSK.
Rangkaian acara diwarnai sejumlah momentum penuh makna. Antara lain, pembacaan ikrar bersama oleh perwakilan korban dan mantan narapidana terorisme, diikuti secara serempak oleh seluruh hadirin sebagai simbol komitmen perdamaian dan persatuan.
Dilanjut pembacaan Naskah Deklarasi Kebangsaan oleh perwakilan penyintas dan mitra deradikalisasi. Naskah berisi seruan untuk bersama menjaga Indonesia dari ancaman ekstremisme kekerasan.
Terakhir dilakukan penandatanganan Naskah Deklarasi oleh para perwakilan dan pejabat terkait sebagai bentuk komitmen bersama untuk membangun harmoni dan memperkuat ketahanan nasional./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.