INILAHKUNINGAN- Warga miskin hingga miskin exstrem, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, jangan khawatir dengan biaya pendidikan anak kedepan. Menindaklanjuti intruksi Presiden RI Prabowo Subianto, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar segera membangun Sekolah Rakyat. Sebuah sekolah istimewa, peruntukan warga miskin.

Anggaran Sekolah Rakyat bernilai awal Rp100 miliar tersebut, berasal dari pemerintah pusat. Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, membenarkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kuningan. Sekolah Rakyat diawali dari pemenuhan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang masih berproses di dinas sosial hingga akhir April Tahun 2025.

“DTSEN ini memuat data kemiskinan tunggal, yang akan digunakan 18 kementrian. Di Kuningan, DTSEN masih berlangsung, baru selesai 50%. Kita berharap, akhir April 2025 DTSEN sudah rampung. Sehingga Sekolah Rakyat bisa segera tergambar,” harap Tuti Andriani, didampingi Kepala Dinas Sosial Kuningan, Dr H Toto Toharudin dan Kepala BPKAD Kuningan Dr HA Taufik Rochman, disela meninjau lahan di Desa Cikandang, Senin (14/04/2025), kepada InilahKuningan

Sebagai leading sektor, Ia juga tengah berproses melengkapi seluruh administrasi pembangunan Sekolah Rakyat. Untuk lokasi, sesuai arahan pimpinan, sudah disepakati di Desa Cikandang, Kecamatan Luragung. Di Desa Cikandang, ada lahan Pemkab Kuningan seluas 6,9 hektar.

“InsyaAllah lahan di Desa Cikandang itu, cukup refresentatif untuk Sekolah Rakyat,” ujar dia lagi

Selain itu, tengah dilakukan juga kajian akademis. Ia sudah diskusi dengan sejumlah elemen untuk hal-hal strategis agar sekolah rakyat terwujud. Yang pasti, biaya pembangunan Sekolah Rakyat Kuningan, sudah disiapkan pemerintah pusat Rp100 miliar. Sekolah Rakyat dibiayai penuh negara.

Hanya warga miskin yang layak mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Kuningan, tetap harus diseleksi. Siswa Sekolah Rakyat ini, harus dihuni warga miskin berkategori desil 1 sangat miskin dan desil 2 miskin.

Sekolah Rakyat Kuningan akan menggunakan system boarding school. Dimana seluruh siswa diasramakan. Jadi harus ada izin orang tua.

Terkait latar belakang pembangunan Sekolah Rakyat Kuningan, Tuti Andriani menjelaskan, berawal komitmen kuat Presiden prabowo untuk memberantas struktur kemiskinan melalui isu pendidikan. Langkah ini jelas strategis. Ia bersama jajaran teknis dibawah, tentu akan menyiapkan semakisimal mungkin kematangan Sekolah Rakyat Kuningan Rp100 miliar. Tentu juga mempertimbangkan kearifan lokal, sangat penting, agar Kuningan tidak lagi disebut miskin exstrem./tat azhari