INILAHKUNINGAN– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, unjuk terobosan di Tahun 2025. Sebuah program andalan “Sekolahku Keren” diluncur, di Kampus SMPN 1 Kuningan, Sabtu (15/03/2025). Peluncuran dilakukan Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar.

Sukses “Sekolahku Keren” akan ditopang 5 program unggulan Disdikbud Kuningan. Yaitu Rehabilitasi Ruang Kelas. Dimana Pemerintah Kabupaten Kuningan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan ruang kelas yang mengalami kerusakan.

Pagi Ikut Cerahku. Yaitu program untuk membiasakan murid disambut oleh guru dan kepala sekolah saat tiba di sekolah pada pagi hari. Interaksi ini diharapkan dapat membangun hubungan emosional yang erat, membentuk karakter, serta menanamkan kedisiplinan.

Rumah Guru, berfokus pada peningkatan kapasitas guru, baik dari segi kompetensi maupun akhlak. Dengan begitu, guru dapat menjadi panutan bagi muridnya, sesuai dengan makna “digugu dan ditiru.

Muatan Lokal, Bupati menekankan pentingnya anak-anak Kuningan memahami dan mencintai budaya, tradisi, serta kekayaan alam Kuningan sebelum mengenal budaya daerah lain. Dengan begitu, mereka dapat tumbuh dengan kebanggaan dan kecintaan terhadap daerahnya.

English Day, untuk membiasakan anak-anak berlatih keterampilan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Harapannya, melalui pembiasaan ini, mereka dapat menjadi komunikator yang baik dan siap bersaing di tingkat global.

“Sekolahku Keren, jangan hanya sekadar seremoni. Buat langkah konkret dalam mewujudkan pendidikan lebih berkualitas, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Sekolahku Keren adalah terobosan baik,” tandas Dian Rachmat Yanuar, disela pidato

Kepala Disdikbud H Uu Kusmana, mengaku telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,75 miliar untuk rehabilitasi ruang kelas di 11 sekolah. Yang mencakup 9 SD, 1 SMP, dan 1 TK, tersebar di berbagai kecamatan.

Melalui 5 program unggulan “Sekolahku Keren”, Ia berharap dapat menciptakan lingkungan sekolah aman, nyaman, dan inspiratif bagi siswa. “Program ini lahir dari semangat kolaborasi semua elemen pendidikan, termasuk guru, tenaga kependidikan, dan masyarakat,” kata U Kusmana./tat azhari