INILAHKUNINGAN– Kritik buruk pelayanan Puskesmas Sukamulya, Kabupaten Kuningan terkait dugaan pungutan liar (pungli) Pasien BPJS, petugas tidak ramah, tidak professional, hingga kasus salah vonis balita gizi buruk yang membuat shock orang tua, bukan hanya banjir di media sosial.

Beberapa aktivis juga mulai menyorotinya, apalagi masih tengah berproses penyidikan kasus dugaan Kelalaian Medis atau Malraktek, di RSUD Lingajati, Kuningan.

Seperti Ketua Merah Putih Institute, Boy Sandy Kertanegara. Ia mengingatkan, bahwa banyak masalah pelayanan Puskesmas Sukamulya ini, harus menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kuningan.

“Melihat beberapa kasus institusi pelayanan kesehatan di Kuningan, harus dijadikan momentum oleh Pak Kadinkes baru, agar hal-hal seperti ini tidak terus terjadi,” ujar Boy Sandi Kertanegara, Selasa (2/9/2025), kepada InilahKuningan

Menurut Boy Sandy, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan audit terhadap standar pelayanan di puskesmas. Jika perlu, audit tersebut melibatkan inspektorat agar rekomendasi yang dikeluarkan memiliki kekuatan tegas.

“Setelah itu, tata kembali SDM puskesmas agar lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau sudah diaudit dan diingatkan masih belum berubah, ya ganti saja perangkatnya,” tegasnya.

Pernyataan keras dari aktivis ini diharapkan mampu menjadi dorongan bagi Pemkab Kuningan, khususnya Dinas Kesehatan, untuk melakukan perbaikan menyeluruh dalam pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat tidak lagi dirugikan./Handy