Minta Maaf, Usep Sumirat: Solusi Pencemaran Kohe Butuh Anggaran Besar!
INILAHKUNINGAN– Solusi atas polemik panjang pencemaran kotoran hewan (kohe) peternak sapi di Kelurahan Cipari, ke warga Kelurahan Purwawinangun, terkendala anggaran besar. Hal itu, diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Usep Sumirat, disela meninjau banjir kohe pasca curah hujan tinggi, di sepanjang Sungai Kelurahan Purwawinangun, Rabu (01/10/2025)
Usep Sumirat prihatin tas belum tuntasnya persoalan limbah kohe yang kerap menimbulkan polemik di masyarakat. Insiden pencemaran yang kembali terjadi pascahujan deras, menyebabkan aliran sungai di Purwawinangun tercemar limbah dari peternakan sapi di Kelurahan Cipari.
“Kami dari Pemerintah Daerah mohon maaf atas kejadian itu. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, ini juga menjadi PR kami bagaimana mencari solusi yang tepat agar kohe dari para peternak cepat bisa ditangani, sehingga tidak mencemari aliran sungai,” ujarnya.
Usep menambahkan, pihaknya bersama Diskatan akan segera berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik bagi penanganan masalah limbah kohe. Ia mengakui bahwa solusi jangka panjang, seperti pengadaan pipanisasi dan infrastruktur pengelolaan limbah, membutuhkan anggaran besar. Sementara itu, kondisi keuangan Kabupaten Kuningan saat ini sedang tidak dalam posisi ideal.
Karena itu, ia juga meminta kerja sama dari koperasi dan para peternak sapi agar lebih disiplin dalam mengelola limbah.
“Sehingga tidak ada lagi keluhan dari masyarakat bahwa peternak seolah membuang kohe ke sungai saat hujan deras. Dengan kedisiplinan, saya yakin ini akan segera tertangani,” harapnya
Ketua Forum Masyarakat Kuningan (FORMATKU), Atang, mengapresiasi respon cepat pemerintah daerah dan dinas terkait yang langsung turun ke lokasi IPAL.
“Terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah turun langsung meninjau permasalahan kohe di Kelurahan Cipari. Harapan kami, solusi yang dirumuskan dari kunjungan ini benar-benar tepat, bukan sekadar konfirmasi, koordinasi, atau seremonial semata. Pemerintah harus mengambil tindakan dan keputusan yang cepat dan tepat agar mata rantai permasalahan kohe yang selama ini terjadi dapat segera terputus,” ujarnya.
Ketua Koperasi Produsen Karya Nugraha Jaya Kuningan, Iding Karnadi, juga menyampaikan apresiasi terhadap tanggapan cepat pemerintah daerah.
“Terima kasih atas tanggapan cepat dari dinas yang langsung turun ke lokasi. Semoga hadirnya pemerintah daerah menjadi jawaban atas polemik yang sudah lama terjadi. Harapan saya, pemerintah daerah segera ada tindak lanjut dan bisa memfasilitasi. Jangan koperasi terus yang berjuang sendiri,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut teknis, Iding menyatakan bahwa pihaknya akan rutin mengangkat padatan kohe sebagaimana disarankan oleh Kadis Lingkungan Hidup, untuk mencegah timbulnya bau menyengat dan mengurangi risiko pencemaran.
“Padatan yang disarankan Kadis LH nanti akan rutin kami angkat, supaya tidak menimbulkan bau menyengat,” tambahnya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, Ir. Usep Sumirat beserta para Kepala Bidang, Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Dr. H. Asep Taufik Rohman beserta para Kepala Bidang, Plt. Lurah Cipari, Elin Errislinda, serta Ketua Koperasi Produsen Karya Nugraha Jaya Kuningan, Iding Karnadi.//handy

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.