INILAHKUNINGAN– Sudah lama menderita stroke dan parkinson atau gangguan saraf progresif yang memengaruhi sistem saraf pusat, Aparatur Sipil Negara (ASN) Udin, terpaksa pensiun dini.

Sakitnya yang belum kunjung sembuh, ditambah keseharian hidup diri dan keluarganya yang memprihatinkan, Selasa (01/06/2025), ditengok Ketua DP Korps Pegawai Negeri Sipil Indonesia (Korpri) Kuningan, Beni Prihayatno bersama jajaran.

Raut haru bahagia terlihat dari wajah Udin dan keluarga ketika ditengok jajaran Korpri Kuningan. Di rumah kontrakan sederhana, Blok Ciketug, Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan,  Udin tinggal bersama istri dan 2 anaknya. Tubuhnya tampak kaku, akibat penyakit yang diderita.

Kondisi ekonomi keluarga juga cukup menyedihkan. Anak bungsu mereka, seorang siswi, Kanya (16), terpaksa putus sekolah saat duduk di bangku kelas 2 SMPN 6 Kuningan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sang istri, Yuli, bekerja serabutan dan kini  menjadi tukang pijat setelah sebelumnya berjualan.

Melihat kondisi tersebut, Ketua DP Korpri Kuningan Beni Prihayatno memberikan bantuan  kadeudeuh sebagai bentuk empati dan dukungan moral. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan agar putri Udin bisa kembali melanjutkan pendidikan. Selain itu, Udin juga akan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan melalui Puskesmas Lamepayung-Kuningan.

“Insyaallah kami akan membantu  dan koordinasikan dengan SKPD terkait agar ada solusi berkelanjutan, baik untuk pendidikan anak maupun kesehatan Pak Udin,” ucap Beni Prihayatno

Yuli Istri Udin tak kuasa menahan haru atas perhatian dan bantuan Korpri Kuningan. “Terima kasih atas kunjungannya. Bantuan ini sangat berarti, bisa kami gunakan untuk berobat dan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, semoga putri kami juga bisa kembali sekolah,” harap Yuli./tat azhari