INILAHKUNINGAN- Ramai dikritik berwisata ke Yogyakarta, melalui kemasan Famiily Gathering, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, angkat bicara. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kuningan, Dr M Rangga Gumilar memohon maaf atas kegaduhan ini.

Ia menegaskan, jika family gathering ini bukan acara dinas, melainkan acara pribadi dirinya sebagai wujud syukuran atas raihan gelar doktoral di UNJ.  Diceritakan, pada 23 Januari Ia menyelesaikan program doktoral di UNJ. Kemudian, ada rencana pertemuan Darma Wanita Dishub Kuningan Februari 2025.

“Ada obrolan istri saya sebagai anggota darma wanita, bahwa ada usulan dari banyak anggota darma wanita lain, bagaimana kalau acara darma wanita ini, sekaligus syukuran saya yang sudah sukses doktoral,” tutur M Rangga Gumilar, Jumat (14/02/2025), saat dikonfirmasi InilahKuningan

Usulan darma wanita tersebut, kemudian Ia setujui, lalu ditetapkanlah ke Yogyakarta. Mendekati pemberangkatan, ada kendala, dimana pihak travel mengharuskan quota bus terisi 30 orang, tidak boleh membawa anak-anak. Sedangkan anggota dharma wanita hanya ada 16 orang.

Maka ia tawarkan kekosongan quota ke bapak-bapak di dishub. Tapi hanya sebagian kecil bapak-bapak dishub ikut ke Yogyakarta. “Banyak juga yang tidak ikut, karena quota hanya 30 orang 1 bus,” kata dia

“Pemberangkatan memang dari kantor dishub, karena semua keluarga dishub. Baru sampai ke Yogyakarta pagi tadi,” aku M Rangga Gumilar

Atas terjadi kesalahpahaman kacamata luar, bahwa keluarga dishub berwisata ditengah efisiensi anggaran daerah, Ia juga berterus terang ditegur Pj Sekda Kuningan Beni Prihayatno, yang awalnya Kadishub Kuningan. Sampai public menilai acara tersebut, direncanakan Pj sekda sewaktu menjadi kadishub.

“Samasekali bukan acara kedinasan dishub. Ini acara pribadi, syukuran pribadi. Hanya kebetulan memang bersama darma wanita dishub. Samasekali juga tidak menggunakan dana negara, baik APBD maupun APBN atau dana lain. Yang saya keluarkan semua dana pribadi. Saya bisa mempertanggungjawabkan kegiatan ini. Tidak ada uang negara, juga tidak ada barang negara dipakai,” tegas M Rangga Gumilar, yang sebelum menjadi ASN sudah menjadi pengusaha itu, nada lugas./tat azhari