INILAHKUNINGAN- Ketua Paguyuban Perdokar Kuningan sekaligus Ketua Persatuan Purnawirawan Polri Kuningan, Kombes Pol (Purn) H Irwan Sukmawan, menyatakan dukungannya kepada Paslon 02 Ridho-Kamdan. Dukungan ini diberikan atas dasar rasa hormat dan kenangan akan jasa mendiang kedua orang tua HM Ridho Suganda. Yaitu H Aang Hamid Suganda dan Hj Utje Ch Suganda.

Sebab kedua mendiang orang tuanya, banyak memberikan perhatian dan dukungan terhadap komunitas dokar di Kuningan, Jabar.

Baca Juga:
Golkar Ingatkan Bupati Kuningan Soal Gagal Bayar APBD 2025, Harnida: Jangan Terulang!
Belum Mandiri, Kebudayaan Kuningan Masih Digendong Disdikbud, Toto: Tidak Jelas Arah!
Waspada Golkar, Banteng Mulai Siaga Rebut Kursi Bupati Kuningan 2029

“Jumlah dokar di Kabupaten Kuningan saat ini tersisa 186 unit. Dulu, di masa kepemimpinan almarhum Pak Aang hampir mencapai 400 unit, dan pada masa almarhumah Bu Utje masih sekitar 300 unit. Namun, kini hanya tersisa 186 dokar  tersebar di tiga wilayah. Yaitu Kuningan dengan 122 unit, Cilimus 34 unit, dan Ciawi 32 unit,” beber Ketua Paguyuban Perdokar Kuningan, Kombes Pol (Purn) H Irwan Sukmawan, Sabtu (16/11/2024), kepada InilahKuningan

Kata Irwan, dari 122 dokar di wilayah Kuningan, terbagi lagi menjadi dua jenis. Terdapat 42 dokar malam, dikenal dengan sebutan dokar buricak burinong, karena dilengkapi dengan lampu hias, menambah daya tarik wisatawan dari luar kota.

Sementara itu, terdapat 80 dokar lainnya beroperasi pada siang hari. Sebagai Ketua Paguyuban Perdokar, Irwan mengarahkan seluruh anggota dokar di Kuningan untuk mendukung Ridho Suganda.

Dirinya mengaku terkesan dengan komitmen Ridho yang berjanji, untuk tidak melupakan perjuangan orang tuanya dalam memperhatikan kesejahteraan para kusir dokar.

Baca Juga:
Ketua PAN Kuningan Tuntut Kader Bekerja Nyata, Udin: Tidak Sejalan, Evaluasi!
Ketat, 170 Pendaftar Berebut 32 Jabatan Ketua PAC PDIP Di Kuningan, Ini Targetnya!
Gantikan Uba Subari, Udin Kusnedi Resmi Pimpin PAN Kuningan, Ini Janji-Janjinya!

Ia berharap jika terpilih nanti, Ridho dapat menertibkan dan mengatur parkir dokar agar lebih terstruktur. Sekaligus tidak dipungut biaya liar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, parkir dokar harus tetap menjadi hak para kusir dokar sesuai wasiat almarhum dan untuk kepentingan mereka, bukan untuk pihak lain.

“Kami berharap Ridho bisa terus melanjutkan jiwa sosial dan semangat membangun yang diwariskan orang tuanya. Dengan berkolaborasi dan saling bahu membahu, Insya Allah kita bisa menjaga warisan ini untuk kesejahteraan komunitas dokar di Kuningan,” harap Irwan Sukmawan./tat azhari