Bisnis Toge, Petani Muda Ini Raup Keuntungan Besar
PADA hari kamis tanggal 25 April 2024, STKIP Muhammadiyah Kuningan berhasil mengadakan program Workshop Wira Usaha produksi toge, dengan Narasumber Dr. Joko Suprianto, S.H dan Doddy Dewa Jadi, S.E.
Kegiatan tersebut, bertujuan menyiapkan pembisnis muda dengan sasaran 5 delegasi dari setiap Himpunan Mahasiswa (HIMA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Dewan perwakilan Mahasiswa (DPM). Dalam isinya membahas terkait cara pembuatan toge selain itu narasumber mengajak peserta workshop untuk berbisnis menurutnya “Dalam berbisnis seperti berjualan, kita tidak perlu merasa gengsi, kalo gengsi justru teman-teman yang malu.”


Salah satunya dengan berbisnis toge karena bisnis toge merupakan peluang besar karena belum ada yang sepenuhnya mengusai cara memulai sampai dengan panen. Begitupun tentang proses panen toge sangat cepat hanya 4 hari dan lebih menguntungkannya ketika sudah panen dan dilakukan pemasaran margin nya.
Tepat di sore hari setelah kegiatan workshop selesai, Narasumber sekaligus Petani Muda Toge, Nuralim, mengajak 2 mahasiswa untuk praktek langsung dalam pembuatan toge. Mahasiswa langsung mempraktekkan sesuai dengan bimbingan serta arahan dari bapak Dr. Joko Suprianto dan Doddy Dewa Jadi, S.E. Untuk tata cara produksinya mahasiswa dibekali buku panduan khusus langsung dari bapak Dr.Joko Suprianto. Proses budidaya toge berlangsung selama 4 hari. Hari pertama dimulai dengan membersihkan kacang hijau terlebih dahulu, kemudian lanjut didiamkan selama kurang lebih 6 sampai 8 jam.
”Pada masa percobaan, kami difasilitasi kurang lebih sekitar 3 ½ kg kacang hijau dengan kacang hijau yang berkualitas tinggi berbeda dari kacang hijau biasanya dengan ukuran yang lebih kecil pada umumnya. Untuk menghasilakan toge yang berkualitas dilakukan perawatan berupa pemberian formula. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam pembudidayaan toge yaitu salah satunya dilihat dari cara menyiramnya. Toge disiram selama 3 jam sekali dengan durasi menyiram 5 menit selama 3 hari. Tepat dihari ke 4, toge siap dipanen.” ujar Nuralim.
Selain itu, Nuralim mengungkapkan bahwa ”Pada percobaan pertama, berhasil memanen 25Kg dari 3 ½ Kg Kacang hijau. Adapun 1 kilo toge dijual dengan harga Rp. 20.000 bila langsung ke tangan konsumen. Tetapi berbeda hal yang dengan dijual ke pasar harga nya bisa lebih murah. Dari awal produksi sudah mempunyai konsumen tetap dari beberapa pasar yang ada di Kuningan, seharinya bisa sampai 6 kg bahkan lebih.”

Oleh karena itu kita sebagai generasi bangsa harus pandai berbisnis tidak perlu gengsi, karena kalo tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi?. Selain itu dalam berbisnis kita harus memulai nya dengan yakin dan sungguh-sungguh karena dengan begitu kita akan mendpatkan hasil dari perjuangkan yang telah kita usahakan.**
Penulis: Ai Nurazizah & Windi Kartika
Mahasiswi PGSD semester 6 STKIP Muhammadiyah Kuningan

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.