INILAHKUNINGAN– Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Kuningan sejak Senin malam hingga Selasa pagi (19/08). Fenomena yang terjadi di tengah musim kemarau ini mengakibatkan pohon tumbang di dua lokasi berbeda, yakni di depan Pendopo Kabupaten Kuningan dan Perumahan Grand Amalia, Desa Gerba, Kecamatan Kramatmulya.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP, menjelaskan kondisi cuaca tersebut sesuai prediksi BMKG.

“Seharusnya Juli–Agustus ini sudah masuk musim kemarau, namun tahun ini disebut kemarau basah. Artinya, hujan masih sering turun beberapa kali setiap minggunya. Dari malam hingga pagi bahkan sekitar pukul 09.00 WIB, hujan merata terjadi hampir di seluruh wilayah Kuningan bahkan Jawa Barat, disertai angin kencang,” ungkapnya.

Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 06.00 WIB tadi, ketika dahan pohon berukuran 12 meter dengan diameter 30 sentimeter patah dan menutup sebagian Jalan Siliwangi tepat di depan Pendopo Kabupaten Kuningan.

“Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tadi. Hanya arus lalu lintas sempat tersendat di jalan Siliwangi, tepat di depan pendopo. Pohon yang tumbang sudah berhasil kami bersihkan,” kata Indra.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP

Selang setengah jam kemudian, angin kencang kembali menumbangkan pohon kawung dan randu di Perumahan Grand Amalia, Desa Gereba. Pohon tersebut menimpa pagar rumah milik seorang warga.

“Rumah Ibu Wiwin Widianingsih mengalami kerusakan pada bagian pagar ukuran sekitar 3 kali 3 meter. Kerusakan tergolong sedang, tetapi penghuni rumah dalam keadaan selamat,” jelasnya.

BPBD bersama aparat desa, kecamatan, TNI, Polri, dan Damkar dikerahkan ke lokasi. Pembersihan material pohon dilakukan secara bergotong royong. Penanganan di Pendopo sudah selesai, sementara di Perumahan Gerba masih dalam tahap peninjauan lanjutan.

“Kami akan koordinasikan dengan pemerintah daerah apakah memungkinkan ada bantuan lebih lanjut terkait kerusakan rumah warga,” tambah Indra.

Ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem. Pihaknya mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar pepohonan besar, untuk waspada terhadap kemungkinan angin kencang susulan. Ditegaskannya, fenomena alam tidak bisa dihindari, tetapi kesiagaan warga dapat meminimalisir dampaknya. (Red)