INILAHKUNINGAN- Digoreng tidak mengangkat telepon Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, terkait kasus dugaan Malpraktik meninggalnya bayi dalam kandungan di RSUD Linggajati Kuningan, membuat Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar angkat bicara.

Diakui Bupati Dian, bahwa Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi menelepon dirinya, tapi ketika itu handphone di silent karena dalam posisi rapat tindaklanjut penanganan protes para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Puspa bersama beberapa kepala dinas.


“Hasilnya untuk kleuhan PKL Puspa, kita akan beri solusi kaitan fasilitas dan insentif,” kata Bupati Dian, Rabu (16/7/2025), kepada InilahKuningan

Tapi setelah rapat PKL, Ia melihat notifikasi panggilan Gubernur Jabar, tentu langsung kembali menghubungi, hingga sampai paginya dilanjut chatting di whatsapp membahas tindak lanjut kasus di RSUD Linggajati.

“Saya sampaikan, kita sudah mengambil langkah sejak 3 hari lalu. Bahkan sudah membantuk tim audit investigasi bersama dinas kesehatan, bagian hukum, BKPSDM dan lain-lain,” ujar dia

Bahkan Ia menjelaskan ke Gubernur Jabar, bahwa Rabu ini ada rapat komprehensif. Dalam rapat akhir ini, melibatkan juga Ikatan Dokter Indonesia (ID) dan tenaga medis terkait. Semua Ia proses, karena penanganan kasus ini harus hati-hati. Asas praduga tak bersalah dikedepankan. Jangan sampai akibat terburu-buru, tidak berhati-hati, dokter-dokter rumah sakit pada kabur.

“Maka kita senyap tangani ini. Biasa rapat audit sampai 3 bulan, untuk ini dipercepat. Mudah-mudahan Kamis sudah bisa ada hasilnya,” ujar Bupati Dian

Yang pasti sesuai pesan Gubernur Jabar, kalau ada kesalahan tindak tegas, pasti ditindak tegas olehnya. Ia juga berterimakasih Pengacara Nasional Hotman Paris Hutapea ikut turun dalam kasus RSUD Linggajati Kuningan ini./tat azhari