Kuningan – Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), geliat sektor perhotelan di Kabupaten Kuningan mulai menunjukkan peningkatan. Sejumlah hotel di kawasan perkotaan bersiap menghadapi lonjakan tamu yang diprediksi meningkat signifikan, seiring naiknya mobilitas masyarakat dan arus kunjungan dari luar daerah.

Di tengah persaingan industri perhotelan lokal, Hotel Grand Cordela AS Putra Kuningan menjadi salah satu indikator penting keterisian kamar di pusat kota. Lokasinya yang strategis menjadikan hotel bintang tiga ini kerap menjadi pilihan utama wisatawan, pelaku bisnis, hingga penyelenggara kegiatan.
Data internal manajemen mencatat, hingga 19 Desember 2025 tingkat okupansi telah mencapai sekitar 60 persen.

Jelas, angka tersebut diproyeksikan terus bergerak naik mendekati puncak libur Nataru, terutama pada periode Natal dan malam pergantian tahun.

Peningkatan okupansi tidak hanya dibaca sebagai momentum musiman, tetapi juga menjadi ujian kesiapan layanan. Lonjakan tamu berpotensi memicu penurunan kualitas apabila tidak diantisipasi sejak dini, terutama pada aspek pelayanan, fasilitas, dan kenyamanan.

General Manager Hotel Grand Cordela AS Putra Kuningan, Aldy Renaldi, menerang Nataru selalu menjadi periode krusial bagi industri perhotelan.

“Setiap Nataru memang selalu terjadi kenaikan jumlah tamu. Karena itu, kami fokus pada kesiapan kamar dan pelayanan agar tamu tetap merasa nyaman,” ujar Aldy Renaldi.

Selain kesiapan kamar, manajemen memperkuat seluruh lini layanan, mulai dari front office, housekeeping, hingga food and beverage. Strategi ini diterapkan untuk menjaga standar pelayanan di tengah tingginya tingkat hunian.

“Pelayanan hotel menjadi faktor utama yang menentukan kualitas. Bukan hanya soal kamar terisi, tapi bagaimana tamu mendapatkan pengalaman menginap yang baik,” kata Aldy.

Dari sisi fasilitas, Hotel Grand Cordela AS Putra Kuningan memiliki 112 kamar dengan beragam tipe, mulai dari Superior, Deluxe, hingga Cordela Suite. Harga kamar bervariasi, dengan penyesuaian kenaikan pada akhir pekan dan musim libur.

“Kapasitas kamar kami 112 unit dengan beberapa tipe. Untuk meeting room, kami memiliki tiga ruang utama dengan kapasitas total hingga sekitar 1.500 orang, termasuk ballroom untuk kegiatan besar,” ujar Aldy.

Menjelang Nataru, manajemen juga menyiapkan strategi promosi khusus. Program harga spesial ditawarkan untuk periode Natal dan Tahun Baru, termasuk paket eksklusif yang hanya dapat diakses melalui situs resmi manajemen hotel.

“Kami menyiapkan promo-promo khusus akhir dan awal tahun dengan harga eksklusif yang bisa diakses langsung melalui website Omega Hotel Management,” jelas Aldy.

Tak hanya promosi, konsep tematik juga menjadi senjata utama menarik minat tamu. Pada malam pergantian tahun, Hotel Grand Cordela menghadirkan acara Midnight Rodeo New Year’s Eve Party dengan konsep koboi dan nuansa Texas.

“Di acara Midnight Rodeo, seluruh tamu hotel akan ikut gala dinner dengan konsep koboi. Ada teater, dance, stand up comedy, kuis, hingga perform vokal dengan nuansa Texas,” kata Aldy.

Manajemen bahkan menyiapkan pengundian hadiah dan doorprize menginap di jaringan Cordela Hotel sebagai bagian dari rangkaian acara malam tahun baru.

“Pada saat countdown juga akan ada pengundian hadiah, termasuk hadiah menginap di unit Cordela Hotel,” ujarnya.

Dari sisi kuliner, konsep tematik disiapkan secara khusus. Pada Hari Natal, tamu disuguhkan menu bertema Christmas, termasuk sajian khas yang dibagikan secara gratis kepada tamu menginap.

“Kami menyiapkan menu Christmas, seperti chicken grilled snow dan berbagai pastry tematik. Khusus tanggal 25 Desember, menu ini kami berikan gratis untuk tamu yang menginap,” ungkap Aldy.

Sementara pada malam Tahun Baru, menu western menjadi sajian utama, mulai dari dinner hingga konsep sarapan keesokan harinya

Setelah Nataru, manajemen tidak menghentikan agenda kegiatan. Hotel Grand Cordela telah menjadwalkan Wedding Expo pada 9–11 Januari 2026, melibatkan berbagai tenant dan pelaku industri pernikahan.

“Wedding Expo kami buka gratis untuk masyarakat. Acaranya dari pagi sampai malam, diikuti tenant-tenant wedding dari berbagai IO,” ujar Aldy.

Lebih jauh, Aldy menilai meningkatnya okupansi hotel turut memberikan dampak ekonomi bagi sektor lain, seperti UMKM, transportasi, hingga pelaku usaha di sekitar kawasan perkotaan.

“Hotel tidak berdiri sendiri. Ketika okupansi naik, sektor lain ikut bergerak. Itu yang kami harapkan bisa mendorong ekonomi lokal,” katanya.

Menutup pernyataannya, Aldy menyampaikan harapan agar kondisi ekonomi nasional ke depan semakin stabil dan mendukung sektor pariwisata daerah.

“Kami berharap ekonomi Indonesia semakin baik. Industri pariwisata sempat terdampak banyak kebijakan. Kami ingin Kuningan semakin menarik bagi wisatawan luar daerah, dan Grand Cordela hadir bukan hanya sebagai hotel, tetapi juga ikon pelayanan dan keramahan masyarakat Kuningan,” pungkasnya. (Bubud Sihabudin)