Penyerang Kyai Dibebankan ke Dinsos, Nasirudin: Keluarga Mohon Maaf!
INILAHKUNINGAN- Kasus penyerangan Ketua MWC Nahdlatul Ulama (NU) Mandirancan, Kyai Jaenal Arifin oleh Sobari, di Dusun 03 RT 02/03 Desa Randobawa Girang, segera dimusyawarahkan semua pihak terkait, di rumah Kepala Desa Randobawagirang, Rabu (27/10/2021).
Musyawarah pukul 20.00 hingga 22.00 ini, diikuti unsur pemerintahan baik tingkat desa sampai kecamatan, polsek, Satpol PP, dinas sosial dan Kasatkorcab Banser Kuningan, dan keluarga pelaku.
Perwakilan keluarga pelaku, Nasirudin, memohon maaf kepada semua pihak, terutama korban atas insiden itu.
“Permohonan maaf kami sampaikan kepada semua pihak atas kejadian ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,” ucap Nasirudin, disela menerima Silaturahmi Kasatkorcab Banser Kuningan, Dr Wahyu Hidayah, di Desa Randobawa Girang
Ia membenarkan pelaku mengalami gangguan kejiwaan sejak lama. Sebagai keluarga, Ia tentu sudah berikhtiar mengobati pelaku. Salah satunya, ke Rumah Sakit Jiwa di Bogor pada 2016. Termasuk banyak ikhtiar lain, hingga akhirnya orang tuanya meninggal.
“Benar juga telah terjadi pemukulan oleh pelaku terhadap Kyai Jaenal Aripin selaku Ketua MWC NU Mandirancan. Itu terjadi pada saat pelaku kambuh penyakitnya, dan Kyai Jaenal Aripin berusaha untuk menenangkan,” aku Nasirudin
Agar tidak terjadi kejadian membahayakan serupa oleh pelaku, Ia memohon pemerintah daerah dapat mengambil langkah penanganan dan membantu penyelesaian masalah pelaku sebagai keluarganya, yang masuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini sampai tuntas.
“Dengan segala keterbatasan, juga tidak ada yang merawat, maka kami serahkan kepada pihak pemerintah daerah, dalam hal ini dinas sosial untuk menangani penyembuhannya,” pungkasnya.
Korban, Kyai Jaenal Arifin, menggangap permasalahan ini sudah selesai. Sebab permasalahan ODGJ tengah dalam penanganan Dinas Sosial Kuningan. “Setelah tabayun, semua pihak merasa tidak ada yang dirugikan. Semua pihak bersepakat untuk kemaslahatan,” ucap Kyai Jaenal Arifin
Musibah Jum’at, 22 Oktober 2021 yang menimpa dirinya, diharapkan bisa dipetik hikmah, pelajaran, serta tindakan yang proporsional. Sehingga kejadian ini tidak terulang di kemudian hari di manapun.
“Mari kita kedepankan komunikasi, sinergitas, sikap respontif dan prefentif sekecil apapun dalam setiap permasalahan baik di tingkat RT/RW maupun tingkat seatasnya,” ajak Kyai Jaenal
Musibahnya, memberikan pelajaran betapa pentingnya peran serta tugas dan fungsi pelayanan kemasyarakatan dari level paling bawah. Tentu, langkah tindakan nyata dalam penyelesaiannya.
Sehingga fungsi dan peran pemerintah, aparat keamanan yang melayani masyarakat secara lahir serta ulama berdakwah ke masyarakat secara batin dengan mengajarkan nilai-nilai Islam rahmatul lil al-amin dan akhlakul karimah bisa bersinergi dengan baik. Sehingga bisa mewujudkan masyarakat kondusif, maju lahir batin./tat azhari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.