INILAHKUNINGAN- Tidak profesionalnya pelayanan kesehatan Puskesmas Sukamulya, Kabupaten Kuningan, kembali mencuat. Setelah keluhan Pasien BPJS dipungut bayaran oleh oknum petugas, kasus lain menimpa keluarga pasangan NF dan HA, warga Kelurahan Winduherang.

NF yang minta namanya diinisialkan mengaku, pekan lalu rumahnya didatangi bebarapa petugas Puskesmas Sukamulya. NF yang merasa anggota keluarganya tidak ada yang sakit dibuat bingung dengan kunjungan petugas puskesmas itu.

Yang membuat NF terhenyak, tidak ada angina, tidak ada hujan, petugas mendadak menyampaikan vonis, bahwa anak keduanya menderita penyakit gizi buruk.

“Kaget sekali pak, anak kedua kami, usianya baru 2 bulan, kenapa disebut mengalami gizi buruk,” keluh NF, nada sangat heran

Sebagai sang ibu, Ia tentu lebih tahu, juga lebih paham melihat tumbuh kembang anak keduanya itu setiap hari, bahkan setiap detik. “Anak saya sehat-sehat saja. Tidak terlihat seperti bayi gizi buruk,” ucap NF, mengulas hujan pertanyaan NF ke beberapa petugas Puskesmas Sukamulya

NF pun meminta bukti pengecekan kesehatan anak keduanya saat itu juga, sekaligus pengukuran berat badan. Hasilnya, lalu minta disandingkan dengan buku pink milik petugas puskesmas, yang biasa dijadikan buku data setiap kali mengikuti posyandu.

Ternyata, didapat ada kesalahan penulisan berat badan dan lain lain di buku pink itu. Tapi dengan santainya, para petugas Puskesmas Sukamulya tersebut, hanya mengucapkan permintaan maaf.

“Mungkin kader kelurahan atau petugas puskesmas yang ikut posyandu, salah input angka ya,” ulas NF, menirukan alasan sederhana seorang Petugas Puskesmas Sukamulya, yang hampir sudah membuat dadanya sesak menahan kesal itu

Dari kejadian tersebut, NF mengutuk keras kecerobohan para petugas Puskesmas Sukamulya. Sudah tidak beretika, tidak punya nurani, juga tidak serius dalam bekerja pelayanan./Handy