INILAHKUNINGAN- Gerakan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan, yang digulir Pemkab Kuningan, mendapat pengamatan Tokoh Pendidikan Madrasah Kuningan, Topic Offirstson, MSi, MPd. Meski menuai kontroversi dan pertanyaan masyarakat, Ia menilai beberapa program dalam gerakan ini, terlihat sistematis dan terukur guna mencapai target.

“Gerakan Kuningan Sebagai Kabupaten Pendidikan memang harus terus berlanjut sebagai bentuk komitmen dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat. Masyarakat banyak mengkritisi, itu bagus. Terlebih jika kritikan masyarakat disebabkan dari ketidaktahuan dan rasa ingin tahu,” papar Topic Offirstson, Senin (26/08/2024), di kantornya, kepada InilahKuningan

Bagaimana sikap masyarakat terhadap perkembangan pendidikan di Kuningan mengingat Topic Offirstson adalah seorang peneliti Jamparing Research, Ia memastikan masyarakat cukup mengapresiasi gerakan Kuningan Kabupaten Pendidikan. Meskipun masih banyak yang meragukan keseriusan gerakan ini.

“Jamparing memiliki data sikap masyarakat Kuningan terhadap kebijakan pemerintah daerah. Diantara kebijakan pemda yang disukai masyarakat adalah tentang perhatian terhadap program pendidikan,” sebut kepala madrasah, yang kerap disapa Profesor itu

Ditegaskan, bahwa pembangunan pendidikan diapresiasi oleh masyarakat Kuningan. Sehingga pada data survei Jamparing menempati peringkat keempat. Adapun peringkat pertama masih ditempati oleh kebijakan perbaikan jalan raya ke desa-desa, kedua pembangunan jalan lingkar timur dan selatan, ketiga pengembangan objek wisata, baru posisi keempat adalah program pendidikan.

Tanggapan masyarakat ini cukup objektif. Sehingga bisa dijadikan motivasi bahkan acuan untuk perhatian pemerintah daerah agar dapat melaksanakan program-program yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Ditanya harapan Profesor pada Pilkada Kuningan 2024, Ia berharap setiap tahapan pilkada berjalan dengan baik, aman dan damai.

“Lebih dari itu, semoga dari Pilkada Kuningan 2024, menghasilkan pemimpin peduli terhadap pendidikan. Dari pendidikan formal, sampai pendidikan non formal termasuk madrasah diniyah,” harap Topic Offirstson./tat azhari