INILAHKUNINGAN- Unggahan KPU Kabupaten Kuningan di akun platfrom instagramnya, terkait sosialisasi Pilkada Serentak 2024 bersama organisasi mahasiswa di Kabupaten Kuningan, salah satunya klaim meilbatkan PC Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Kuningan, kembali membuat marah IMM.

“Caption unggahan KPU KUningan 26 November menuliskan bahwa PMII, IMM, HMI dan IPNU terlibat dalam sosialisasi. Itu sebuah kebohongan publik,” tandas bendahara Umum PC IMM Kuningan, Azmi Fauzan, Senin (02/12/2024), kepada InilahKuningan

Diakui Azmi Fauzan, IMM Kuningan tidak pernah mendapatkan surat undangan sosialisasi itu.  Bisa terlihat juga dalam postingannya, tidak ada photo PC IMM Kuningan tengah berkegiatan bersama KPU Kuningan.

Yang Ia tahu, bahkan 26 november 2024 adalah masa tenang pilkada. Yang jadi pertanyaan, kenapa KPU Kuningan tidak sosialisasi jauh-jauh hari. Semisal H-7 waktu pencoblosan.

“Tanggal 26 November, termasuk sosialisasi dadakan. Kami menduga, ini diluar rancangan kegiatan KPU Kuningan. Dan bisa saja kami menduga, antara rancangan kegiatan sosdiklih dengan anggaran yang ada, tidak berjalan efektif. Sehingga berdampak partisipasi pemilih rendah. Angka golput mencapai 312 suara dari DPT 891.960,” ungkap dia

Dari kejadian ini, Ia merasa syukur dan prihatin dengan kinerja KPU Kuningan.

Syukur karena Pilkada Serentak terselenggara, meskipun tidak sempurna. Prihatin karena banyak masalah didalamnya. Misal rekrutmen PPK diduga tidak profesional hingga berdampak terhadap pelecehan seksual, telatnya distribusi APK para paslon, dan kegiatan sosdiklih yang kurang efektif sehingga gairah masyarakat untuk datang ke TPS kurang maximal./tat azhari