INILAHKUNINGAN- Ancaman sampah plastik sudah sangat mengkhawatirkan. Data  United Nations Environment Programme (UNEP) menyebut, dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun. Tapi hanya kurang dari 10% didaur ulang. Mikroplastik bahkan telah ditemukan dalam air minum, garam, dan tubuh manusia.

“Fakta juga menyebut, bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 128 miliar kantong plastik per tahun, dan 16 persen dari perairan dunia yang tercemar plastik berada di Indonesia,” beber Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, disela Peluncuran Program Solusi Atasi Masalah Sampah Urban Kuningan, atau Sapuku, di Halaman Dinas Lingkungan Hidup Kuningan, Minggu (8/6/2025), kepada InilahKuningan

Maka Bupati Kuningan mengajak para kepala SKPD, camat, lurah, kepala desa, pimpinan perbankan, perusahaan daerah, komunitas lingkungan, serta pelajar, mari bersama-sama menangani persoalan sampah dan lingkungan.

“Ancaman kerusakan lingkungan, terutama dari sampah plastik, sudah sangat mengkhawatirkan. Hari ini bukan hanya seremonial, tapi awal dari kerja nyata melalui Sapuku,” tandas Bupati Kuningan

Menurut dia, Sapuku dirancang sebagai solusi strategis penanganan sampah di wilayah perkotaan, dengan melibatkan seluruh elemen, dari perangkat daerah hingga komunitas masyarakat.

“Saya instruksikan kepada seluruh kepala SKPD, semua program lingkungan harus berdampak nyata. Tidak boleh hanya rutinitas,” tegas Bupati Kuningan

Sebagai simbol dukungan terhadap gerakan ini, Bupati Kuningan juga menyerahkan bantuan gerobak sampah kepada desa dan kelurahan serta bibit tanaman kepada masyarakat.

“Kita ingin program ini dikawal secara serius. Semua jajaran harus aktif di lapangan,” imbaunya./tat azhari