INILAHKUNINGAN- Program Kuningan Caang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat senilai Rp117 miliar Tahun 2024, terus menyisakan masalah. Selain prosesnya berpolemik, hasilnya jumlah lampu PJU mati terus meningkat. Atau berkisar 30% sampai 40% tidak berfungsi, atau tidak menyala.

“Angkanya (lampu mati PJU Kuningan Caang,red) menyentuh hampir 30% sampai dengan 40%. Tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Jumlahnya terus meningkat dari sebelumnya,” sebut Kepala Bidang Prasarana dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kuningan, Mh Khadafi Mufti, Senin (06/01/2025), saat ditanya InilahKuningan

Menurut Khadafi, jumlah lampu PJU mengalami kerusakan cukup besar. Kondisinya mati dan memerlukan perbaikan. Ia juga menerima laporan dari berbagai desa, dimana lampu PJU mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan.

Penyebab banyaknya lampu PJU mati atau tidak berfungsi, diakibatkan curah hujan sangat tinggi serta faktor lain.

“Banyak komponen listrik terkena air hujan. Seperti magnetic kontector, photo cell, dan MCB. Ada juga yang diakibatkan jaringan tertimpa pohon tumbang, atau dahan pohon,” sebut Khadafi

Penyebab lain jalan kabupaten atau poros kecamatan yang sudah terpasang lampu PJU, tapi tidak terlihat terang adalah akibat banyak pohon-pohon menghalangi pencahayaan sinar lampu PJU. Sehingga perlu dilakukan pemangkasan pohon secara berkala.

Khadafi mengakui kurang memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Alasan salah satunya, adalah kendaraan operasional pemeliharaan yang hanya terdapat 1 unit. Itupun jangkauan terbatas.

Untuk ketinggian hanya maksimal aman di ketinggian 10 meter. Sementara banyak PJU terutama di jalan provinsi dan jalan Nasioanl memiliki ketinggian tiang PJU lebih dari 10 meter. Apabila dipaksakan akan sangat berbahaya bagi keselamatan anggota.

“Meski begitu, kami berusaha bekerja hampir 24 jam dari pagi sampai malam melakukan proses pemeliharaan PJU. Ini juga terbatasnya anggaran pemeliharaan, termasuk personil,” imbuh Khadafi./tat azhari