INILAHKUNINGAN- Konten video yang diduga menampilkan penghinaan terhadap suku Sunda oleh pemilik akun Instagram Resbob (Adimas Firdaus) memicu kemarahan publik di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Kuningan. Ucapan berisi stereotip negatif dan kata-kata kasar tersebut dinilai melanggar norma sosial, etika publik, serta berpotensi memicu konflik horizontal berbasis Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

Dari Kuningan, dua organisasi kepemudaan menyatakan sikap tegas: KNPI DPD Kabupaten Kuningan dan Pemuda Pancasila Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Kabupaten Kuningan menilai tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi dan harus ditangani secara serius oleh aparat penegak hukum.

Baca Juga:
Dijemput Bupati, Pasutri Warga Kuningan Korban TPPO Mafia Kamboja Tiba Di Jakarta
Nasib Kades Kalimanggis Kulon, Sudah Mundur, Kini Dipolisikan, Ini 6 Point Dugaan Korupsinya!
Jelang Nataru 2025, Aparat Cek Kelaikan Bus Hingga Tes Urine Sopir, Ini Hasilnya!

Pernyataan Sikap

Wakil Ketua KNPI DPD Kabupaten Kuningan Bidang Kajian Strategis, Ayep Setiawan, S.IP, bersama Ketua Bidang Keanggotaan (OK) Pemuda Pancasila MPC Kabupaten Kuningan, Bung Rais, menyampaikan bahwa ucapan yang beredar dalam video tersebut telah melukai martabat masyarakat Sunda dan dapat mengganggu kerukunan nasional.

“Ini sudah masuk kategori SARA. Saya mendesak kepolisian agar segera mengambil tindakan tegas. Ucapan seperti ini dapat memecah belah persatuan bangsa. Proses hukum harus berjalan agar menjadi efek jera dan tidak ada lagi pihak yang berani menghina suku mana pun,” ujar Ayep.

Ia menegaskan bahwa sebagai putra daerah yang lahir dari kultur Sunda, dirinya secara pribadi merasa sangat terhina dan marah atas perkataan tersebut.

Baca Juga:
Warga Kuningan Korban TPPO Mafia Kamboja Berhasil Dijemput Bareskrim Polri
Ngaku Jaga Alam, Tapi Masyarakat Kuningan Kehilangan Air? Cek 3 Kegagalan BTNGC
BTNGC Hanya Akui 15 Pemanfaat Air TN Gunung Ciremai Belum Berizin, Toni: Distop Bukan Pilihan!

Koordinasi dan Tuntutan

Atas dasar itu, kedua organisasi ini menyatakan telah menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian di Polres Kuningan untuk mendorong penanganan cepat terhadap laporan yang sebelumnya sudah masuk ke Polda Jawa Barat.

“Kami mendorong agar kasus ini ditindaklanjuti dengan serius sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” tambah Ayep.

Penutup

KNPI dan Pemuda Pancasila Kuningan meminta seluruh masyarakat tetap menjaga ketenangan, tidak melakukan tindakan anarkistis, serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat. Mereka menegaskan bahwa persatuan dan kehormatan etnis Sunda adalah prioritas yang harus dijaga bersama./red