INILAHKUNINGAN- Hobi membaca dan menulis, membimbing Yanti Rahmayanti, menjadi penulis handal. Guru SMPN 4 Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini, bahkan mampu ulet kreatif menerbitkan maha karya 3 buku tunggal, 1 buku duet dan 20 buku antologi. Atau total 24 buku.

Yanti Théa, sapaan akrabnya, memang terkenal energik. Terlahir 48 tahun silam di Kuningan, wanita berhijab asal Desa Karangtawang ini, awal mengenyam di SDN Awirarangan 1 1983-1989, SMP Negeri 2 Kuningan 1989-1992 dan SMAN 2 Kuningan 1992-1995. Kemudian melanjutkan S-1 Bahasa Inggris di Kota Apel Malang 1995-1999.

Ibu dari 2 putri dan 2 putra dari hasil pernikahannya dengan Yaya Sunarya Tahun 2002 ini mengabdikan diri dengan super sibuk menjadi guru. Berawal menjadi Guru Bahasa Inggris di SMA Kosgoro 1999-2003, sambil membagi waktu mengajar di SMK Pertiwi Kuningan 1999-2002.

Disamping itu, Ia memiliki kesibukan sebagai guru les privat 2000- 2003. Terakhir, Yanti  direkomendasi teman menjadi guru pengganti di SMPN 4 Kuningan. Tapi dalam perjalanan, hanya di SMPN 4 Kuningan Ia bertahan hingga kini berstatus PNS. Kesibukan mengajar di tempat lain pun dilepas satu persatu, seiring bertambahnya kesibukan lain usai melepas masa lajang.

Salah satu kesibukan baru, ialah mengoptimalkan hobi Yanti membaca dan menulis. Cerita fiksi adalah pilihan favoritnya, di samping jenis artikel ilmiah dan puisi. Terkait hobinya ini, hingga kini Ia telah menerbitkan 3 buku tunggal, 1 buku duet dan 20 buku antologi.

Buku tunggal karyanya ialah Jingga di Ufuk Barat, sebuah kumpulan puisi saihu, Agustus 2020, Di Antara Puing-Puing, Novel, Maret 2021 dan Tak Kan Terlupa kumpulan Cerpen, Juli 2024. Buku duetnya dengan Sang Ibunda tercinta, Atjah Hendarsah berjudul Nyukcruk Galur Mapay Raratan kumpulan Carpon Sunda, Februari 2021 menjadi buku perdana berbahasa Sunda.

Sementara itu, buku antologinya memiliki banyak variasi. Mulai dari kategori puisi, cerpen, carpon maupun artikel. Kegigihannya dalam berkarya berbuah manis. Komunitas menulis, KPPJB atau Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, menganugerahi Yanti Thea, sebuah penghargaan Nasional Parasamya Susastra Nugraha, di Palace Hotel Cianjur, 5 November 2024.

Bagi Yanti, berkarya melalui tulisan adalah sebuah keabadian, abadi menyimpan sebuah momen di masa lalu untuk dikenang di masa mendatang. “Tumpahkan isi hati, ukirlah namamu di setiap ujung jarimu,” ucap Yanti Thea, tersenyum, saat ditemui  InilahKuningan, di SMPN 4 Kuningan./tat azhari