INILAHKUNINGAN- Mengelola Objek Wisata Waduk Darma saja, Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Darma Putra, Kabupaten Kuningan, tidak mampu setor Pendapatan Asli Daerah (PAD). Apalagi tidak mengelola, karena akan diambil alih Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat.

Ek- Kepala UPTD Waduk Darma, Dodon Sugiharto memastikan jika betul terjadi pengambil alihan Waduk Darma oleh Pemprov Jabar, maka PDAU Kuningan akan limbung. Pasal, Wisata Waduk Darma adalah andalan pendapatan PDAU. Meskipun pendapatan PDAU tersebut, masih berkontribusi minim ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena habis untuk operasional dan belanja pegawai PDAU.

“Jadi kalau betul pengelolaan diambil alih oleh pemprov, maka Kuningan akan semakin miskin karena peluang untuk bisa menggali PAD dari sektor pariwisata makin kecil. Bagaimana PDAU? Bisa dibayangkan,” tandas Dodon, Sabtu (1/4/2023), kepada InilahKuningan

Tahun 2005 saat Ia berhenti menjadi pengelola, setoran PAD dari Wisata Waduk Darma sudah hampir mencapai Rp500 juta/tahun. Maka, Pemkab Kuningan harus kembali melakukan pendekatan dengan pemprov agar pengelolaan Waduk Darma masih bisa oleh PDAU dengan sistem bagi hasil atau apapun namanya.

“Lucu saja, kalau sebuah objek wisata di sebuah kabupaten, dikelola oleh BUMD provinsi. Seperti tidak ada BUMD saja di Kuningan,” sindir Dodon

Ia menilai nasib pariwisata Kuningan memang tragis. Banyak objek wisata dibangun di Kuningan, tapi Pemkab Kuningan hanya jadi penonton dan kebagian sampahnya saja. Kuningan hanya punya Linggarjati Indah, yang sudah tidak indah lagi. Adapula Sangkanhurip Alamai, tapi dikelola pihak ketiga.

Uang hasil restribusi objek kebanyakan masuk ke saku orang lain. Seeprti BTNGC, Perhutani dan lain-lain. Tapi macet, hiruk pikuk dan sampahnya menjadi urusan Pemkab Kuningan./tat azhari