KUNINGAN- Membuat resah, penjual minuman keras, atau miras, EG, warga Rt 2/5 Lingkungan Ciweri, Kelurahan Awirarangan, terpaksa di gerebek warga, Senin (25/05) sekitar pukul 22.30. Dipimpin Kapolsek Kuningan, penggrebekan berjalan tertib, tanpa kekerasan.

Penggrebekan berawal ketika sebulan lalu, warga sudah merasa resah banyak hilir mudik orang asing ke rumah pelaku. Warga saling koordinasi. Langkah persuasif sempat dilakukan Ketua KT IPMA Andri Yanto, Koordinator Advokat IPMA Yola, dan Tokoh Agama Kyai Didin Kholidin kepada pelaku ketika itu. Tentu agar pelaku tidak lagi menjual miras di lingkung warga. KT IPMA dan pelaku pun sepakat.

Sayang, pelaku tidak mengindahkan keresahan warga. Tidak sedikit warga memergoki banyak konsumen tetap membeli miras di rumah pelaku. Warga pun berkumpul untuk penggrebekan massal. Menghindari kekerasan, KT IPMA berkoordinasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas.

Pukul 22.30, penggrebekan dilakukan. Kaget bukan main pelaku, mendapati rumahnya sudah dikepung warga dan aparat. Pelaku tidak bisa berkutik. Sedikitnya 20 botol miras berhasil ditemukan sebagai barang bukti.

Guna menghindar amukan warga, pelaku segera dibawa aparat ke Mapolsek Kuningan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Sudah kita peringatkan sebulan lalu, tapi malam tadi masih saja terbukti menjual miras. Akhirnya sesuai kesepakatan awal bertemu pelaku, kita mengambil tindakan tegas,” tandas Ketua KT IPMA Kelurahan Awirarangan, Andri Yanto, kepada InilahKuningan

Bagaimanapun, pelaku masih warga Kelurahan Awirarangan. Jadi sudah menjadi kewajiban KT IPMA untuk terus melakukan pembinaan. Sejak awal keresahan warga muncul, pihaknya langsung mengambil sikap persuasif dengan terlebih dahulu memberikan peringatan kepada pelaku.

Begitu saat penggrebekan, banyak warga emosi sudah berkumpul, tetapi karena Ia ingin tindakan tegas ini tidak menimbulkan kekerasan, Ia memanggil aparat penegak hukum untuk hal tersebut. Sehingga Ia bersyukur penggrebekan tertib, tanpa kekerasan. “Saat kembali ke masyarakat, pelaku tetap dalam pembinaan IPMA. InsyaAllah bisa berubah kea rah lebih baik,” ucap Andri Yanto./red