Top! Borong Medali Popda 2025, Atlet Tarung Derajat AA Boxer Kuningan Terima “Kadeudeh”
INILAHKUNINGAN — Semangat juang dan kebanggaan terasa kental dalam acara sederhana yang digelar di Erion Space & Coffee, Rabu (22/10/2025). Pengurus Cabang (Pengcab) Tarung Derajat AA Boxer Kabupaten Kuningan memberikan uang kadeudeuh kepada para atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Barat 2025.
Ketua Umum Pengcab Tarung Derajat Kuningan, Agus, SH., MH., mengatakan pemberian penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan keras para atlet muda yang berhasil meraih satu emas, satu perak, dan tiga perunggu untuk Kabupaten Kuningan.
“Ini bentuk penghargaan kami atas semangat juang atlet yang sudah berjuang di POPDA. Mereka membawa nama baik daerah dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” ujarnya.
Adapun para penerima penghargaan meliputi Viona Aqila Syafa (emas), Mahira Azzahra Mardianto (perak), serta Nabila Nurchalisa, Bryan Kresna Lukita, dan M. Farrel Al Fawwaz (perunggu).
Menurut Agus, raihan ini sekaligus menjadi motivasi bagi Pengcab untuk menyiapkan langkah lebih besar dalam menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026 mendatang.
“Kami sedang mempersiapkan pembinaan berkelanjutan melalui bidang Binpres agar atlet bisa terus berkembang dan siap bersaing di level lebih tinggi,” tuturnya.
Ketum Agus berharap, Tarung Derajat Kuningan bisa lolos ke Porprov dan menorehkan prestasi lebih tinggi lagi. Pihaknya optimis, dengan kerja keras, disiplin, dan doa bersama, harapan itu bisa diwujudkan.
Sekretaris Umum Pengcab Tarung Derajat Kuningan, Beni Setiawan, menegaskan bahwa Tarung Derajat di Kuningan bukan hanya olahraga bela diri, melainkan wadah pembinaan prestasi yang terstruktur dari usia dini hingga dewasa.
“Tarung Derajat di Kuningan memiliki sistem pembinaan berjenjang melalui bidang pembinaan prestasi (Binpres). Kami mencetak atlet sejak pelajar hingga dewasa agar terus berprestasi di ajang provinsi maupun nasional,” kata Beni.
Ia menambahkan, capaian lima medali di POPDA 2025 menjadi bukti konsistensi pembinaan yang dilakukan selama ini. Namun, Beni menyadari perlunya regenerasi karena beberapa atlet yang turun di POPDA tak lagi bisa mengikuti Porprov akibat aturan usia.
“Kami segera menggelar seleksi Babak Kualifikasi Porprov dengan mempersiapkan atlet baru. Regenerasi ini penting agar prestasi tidak berhenti di satu event saja,” ucapnya.
Persiapan Atlet di BK Porprov mendatang mendapat perhatian langsung dari Ketua Harian Pengcab Tarung Derajat Kuningan, Aep Saeful Bahri. Pihaknya menilai capaian emas di POPDA kali ini sebagai momentum bersejarah. Pengcab AA Boxer Kuningan berhasil membawa pulang medali emas di ajang olahraga tingkat Jawa Barat.
“Capaian ini harus dijaga dengan pembinaan yang konsisten. Atlet berprestasi perlu didampingi agar tetap fokus dan termotivasi menghadapi kejuaraan berikutnya,” ungkap Aep.
Ia menjelaskan, saat ini Pengcab telah memiliki sekretariat dan pusat latihan di lantai II, Terminal Tipe A Kertawangunan yang digunakan sebagai sarana utama pembinaan atlet. Selain itu, sejumlah fasilitas publik seperti aula BKPSDM dan area Samsat Kuningan juga dimanfaatkan sebagai tempat latihan kolaboratif.
“Kami terus membangun sinergi dengan berbagai pihak. Prestasi tidak bisa diraih sendiri, tapi dengan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan olahraga di Kuningan,” katanya.
Sementara itu, Biro Organisasi Pengcab Tarung Derajat Kuningan, Tono, mengungkapkan bahwa Tarung Derajat di Kuningan telah memiliki akar sejarah panjang sejak 1993, saat pertama kali diperkenalkan oleh Guru Dadang bersama almarhum Kang Hendi, di bawah bimbingan Guru Wira pelatih sewilayah III Cirebon.
“Dari perjuangan para pelatih awal itu, Tarung Derajat terus berkembang. Kini di Kuningan ada 12 satuan latihan atau Satlat dengan jumlah anggota mencapai sekitar 5.000 orang,” tutur Tono.
Keberadaan ribuan anggota ini menjadi kekuatan besar bagi Pengcab AA Boxer untuk terus mencetak atlet potensial dan memperluas jangkauan pembinaan hingga ke pelosok desa.
Acara pemberian uang kadeudeuh tadi sore ditutup dengan sesi foto dan doa bersama seluruh pengurus, pelatih, atlet dan hadir pula orang tua atlet. Momen tersebut bukan sekadar penghargaan simbolis, tetapi pengingat bahwa semangat juang Tarung Derajat, dengan falsafah “Harga Diri di Atas Segalanya” akan terus hidup di Kabupaten Kuningan. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.