INILAHKUNINGAN– Rumah warga Dusun I Desa Cimulya, Cimahi, Kabupaten Kuningan, sangat menyedihkan. Masuk kategori miskin exstrem, selain bangunannya rapuh, hanya memiliki 1 ruangan. Tidur keluarga, menerima tamu hingga semua aktivitas keluarga hanya di ruangan kumuh itu. Sangat tidak layak huni.

Rumah tersebut, juga masih berlantaikan tanah dan berdinding papan GRC hasil bantuan pemerintah desa. Situasi ini mencerminkan kondisi banyak warga di Desa Cimulya. Mayoritas bekerja sebagai petani, tapi tidak memiliki lahan sendiri. Mereka hanya dapat bercocok tanam di kawasan milik Perhutani. Itupun bersifat sementara, tergantung pada siklus penebangan pohon untuk peremajaan.

“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan pekerjaan sebagai buruh. Namun, pekerjaan itu pun tidak menentu, kadang ada kadang tidak,” tutur Ketua Bakti Pengentasan Kemiskinan (Taskin) Kuningan, Hj Ela Helayati, disela menengok rumah miskin exstrem Desa Cimulya, Rabu (23/4/2025), kepada InilahKuningan .

Kata istri Bupati Kuningan ini, impian masyarakat Desa Cimulya tidak berbeda dari warga lain. Ingin hidup layak, terpenuhinya kebutuhan, termasuk  pendidikan untuk anak-anak. Namun, realita ekonomi seringkali memaksa mereka menyerah. Banyak anak akhirnya putus sekolah dan memilih merantau hanya berbekal tekad.

“Mari bersama ikut berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan,” ajak Hj Ela Helayati

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, tentu sudah memiliki strategi dan program pengentasan kemiskinan. Namun, keberhasilan bisa tercapai jika semua bergerak bersama. Mari bantu sesuai cara dan kemampuan masing-masing.

Diakhir, Hj Ela Helayati memberikan bantuan pangan sebagai bentuk empati dan komitmen terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem./tat azhari