INILAHKUNINGAN- Petani Kabupaten Kuningan kembali dibuat sumringah, menyusul turun Program Optimalisasi Lahan (Oplah) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, yang bertujuan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).

“Melalui program tersebut, pemerintah memberikan stimulan pengolahan lahan Rp900 ribu per hektare kepada petani, dengan total sasaran 2.200 hektare lahan produktif di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan,” ungkap Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah, disela Temu Teknis Peningkatan Produksi bertema “Teknologi Pertanian Berkelanjutan Berbasis Spesifik Lokalita sebagai Upaya Peningkatan Produksi”, di Aula UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, belum lama ini

Wahyu Hidayah menekankan pentingnya sinergi antara penyuluh, petani muda, dan kelembagaan petani dalam mempercepat transformasi pertanian berbasis teknologi. Menurutnya, regenerasi petani menjadi prioritas strategis pemerintah daerah agar sektor pertanian tetap berkelanjutan dan berdaya saing di masa depan.

Ia juga memaparkan sejumlah program inovatif unggulan yang pernah digagas untuk mempercepat modernisasi pertanian di Kabupaten Kuningan.

“Sebelum terbentuknya Brigade Pangan, kami sudah menginisiasi program regenerasi petani melalui pemberian alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani muda. Dari sanalah muncul dua program utama. Yaitu Program AMRAN SULAIMAN dan Program MAS DAR,” sebutnya

Program AMRAN SULAIMAN atau Akselerasi Modernisasi Pertanian Melalui Distribusi Alsintan, Satu Layanan Alsintan Integratif untuk Meningkatkan Indeks Pertanaman) bertujuan mempercepat modernisasi sistem pertanian melalui distribusi alsintan yang merata dan terintegrasi antar lembaga layanan di tingkat UPTD dan BPP. Dengan cara ini, efisiensi waktu tanam dapat meningkat dan cakupan lahan produktif dapat diperluas.

Sementara itu, Program MAS DAR atau Mandiri Pangan Satu Desa Satu Traktor diarahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan desa dengan menyediakan minimal satu unit traktor di setiap desa sebagai sarana utama pengolahan lahan.

“Melalui Program MAS DAR, setiap desa diharapkan mampu mengolah lahan sendiri tanpa bergantung pada pihak luar. Ini langkah nyata membangun kemandirian pangan dari desa untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Wahyu juga menegaskan pentingnya pembentukan Brigade Pangan sebagai gerakan kolektif untuk menumbuhkan semangat petani muda./tat azhari