Sumur 7 Cikajayaan Kuningan, Situs Mata Air Bersejarah, Ini Potensinya
INILAHKUNINGAN- Sumur 7 Cikajayaan, Desa/Kecamatan Pasawahan, menjadi salah satu Situs Mata Air Bersejarah terkenal di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sayang, potensi besar wisata religi ini, belum dikembangkan optimal.
Ditinjau istimewa Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Tuti Andriani, Sumur 7 Cikajayaan dijanjikan masuk penataan Pemkab Kuningan, agar terjaga alami, memberikan kenyamanan, sekaligus menjadi magnet bagi wisatawan.
Sumur Tujuh Cikajayaan menjadi salah satu destinasi wisata religi, sudah cukup ramai dikunjungi. Lokasinya dari Kota Kuningan, perjalanan menuju lokasi hanya memakan waktu sekitar 45 menit. Sedangkan dari Kota Cirebon sekitar 1 jam lebih.
Juru Kunci Sumur 7 Cikajayaan, Didi Sumardi, merupakan petilasan tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Kuningan dan sekitar. Disini dulu ada Mbah Si Kajayaan, seorang Wali Kacirebonan. Sebab wilayah ini, dulu masuk Kacirebonan, maka petilasan ini menjadi bukti bahwa Wali Penyebar Agama Islam telah sampai di Desa Pasawahan.
Maka diakui, bahwa masyarakat Pasawahan menerima Syiar Islam langsung dari para Wali. Hingga kini, petilasan tersebut menjadi sumber penghidupan bagi warga. “Alhamdulillah, saya dipercaya oleh Sesepuh Desa Pasawahan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan di Sumur 7 Cikajayaan,” ungkap Abah Otong, sapaan akrabnya
Menurut Abah Otong, mata air Sumur 7 Cikajayaan jernih dan bermanfaat bagi warga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, air ini juga digunakan untuk membersihkan diri, termasuk bersuci. Namun, semua kembali kepada keyakinan dan pribadi masing-masing.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar mengingatkan, bahwa menjaga dan merawat mata air sangat penting bagi kelestarian lingkungan. “Jika kita menjaga alam, maka alam pun akan menjaga kita. Semoga kita semua dapat merawat limpahan alam, terutama mata air, sebagai anugerah Allah SWT,” ucap Bupati Dian./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.