INILAHKUNINGAN- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Firli Bahuri merasa terpukul, sekaligus prihatin melihat hakim, panitera dan pengacara di Pengadilan Negeri Surabaya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim KPK.

“Para sahabat KPK yang baik, kita semua selaku anak bangsa tentu merasa   terpukul karena hari ini kita mendengar seorang hakim, Panitera dan Pengacara terkena Tangkap Tangan oleh Tim KPK di Surabaya. Keprihatinan ini tentu berlanjut setelah secara berturut beberapa pejabat eksekutif setidaknya 3 kepala daerah yang juga terkena Tangkap Tangan oleh KPK,” ungkap Firli Bahuri, Jum’at (21/01/2022), kepada InilahKuningan

Sungguh semua peristiwa ini garis besarnya adalah karena pelanggaran sistem, karena sistemnya gagal, buruk atau lemah. Sebagai negara hokum, Indonesia sudah memiliki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi yang makin lama makin baik. Sistem harus dibangun agar tidak ada celah dan peluang untuk korupsi. Tidak boleh ada lagi sistem yang ramah kepada korupsi.

Sinergi antar lembaga negara dalam pencegahan dan penindakan juga sedang kita orkestrasikan. Dan, kalau tidak ada pelanggaran sistem yang  seorang pejabat lakukan, maka tidak akan mungkin dapat masuk ke dalam aksi perilaku korupsi.

Tetapi apabila pelanggaran sistem dilakukan, maka tentu oknum-oknum ini bisa berefek perilaku korupsi dan penindakan tegas pasti dilakukan oleh KPK.

“Maka penting saya tegaskan, bahwa KPK tidak akan pandang bulu. Siapa saja yang melanggar  sistem yang telah kita buat demi menjaga integritas kelembagaan dan produktivitas pembangunan yang dicanangkan oleh presiden sebagai pemimpin pasti mereka akan terkena dan dimintakan pertanggungjawaban pidana baik pemidanaan badan maupun perampasan harta miliknya untuk pemiskinan,” ungkap Firli

Maka karena itu pula, Ia mengajak pejabat untuk berhati hati. Jangan pernah mau berniat sedikit pun untuk korupsi. Tegakkan marwah lembaga dan harga diri agar aparatur bisa mewariskan sebuah negara dan birokrasi yang bersih. Yang membanggakan rakyat Indonesia serta warisan peradaban antikorupsi bagi generasi selanjutnya.

Terkait adanya para pejabat di lingkungan yudikatif, dan juga termasuk penegak hukum karena hakim dan pengacara adalah penegak hukum tentu Ia sebagai Ketua KPK sangat prihatin. Ia berjanji akan membicarakan dengan organisasi induk yang bersangkutan.

Firli ingin tindakan pencegahan di organisasi induknya bisa terus diperkuat supaya pelanggaran hukum dan etika terhadap sistem tidak berlangsung di lembaga tersebut.

“Sekali lagi,  kami berjanji bahwa penegakan hukum tidak akan pandang bulu dan KPK dan seluruh penegak hukum tidak akan pernah lelah melakukan pemberantasan korupsi sampai Indonesia bebas dari korupsi,” tegas Firli Bahuri

Sambil menunggu konferensi pers terhadap kegiatan Tangkap Tangan Surabaya, Ia pun mohon doa dan dukungan semua sahabat agar semua berjalan lancar dan baik. Terima kasih,” pungkas Firli./tat azhari