INILAHKUNINGAN– Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Kuningan dr H Edi Martono MARS, angkat bicara terkait banyaknya keluhan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukamulya.

Kadinkes mengaku sudah menerima klarifikasi dari Kepala Puskesmas Sukamulya mengenai sejumlah isu yang ramai dikeluhkan masyarakat.


Terkait pasien BPJS yang mengaku diminta sejumlah uang saat menjalani perawatan, pihak Dinkes menegaskan hal tersebut tidak benar.

“Saat dilakukan penelusuran, pasien tidak bisa menunjukkan kwitansi atau struk pembayaran. Kalau memang benar diminta uang, silakan tunjukkan buktinya. Jika ada, Dinas Kesehatan siap memfasilitasi penyelesaian,” tegas dr H Edi Martono, di ruang kerjanya, Selasa (02/09/2025), kepada InilahKuningan

Selain itu, mengenai kasus puskesmas yang sempat memvonis seorang anak mengalami gizi buruk, Kadinkes mengakui terjadi kesalahan dari pihak puskesmas dalam penginputan data. “Itu murni salah pencatatan petugas, dan saat ini sudah diperbaiki,” jelasnya.

Menanggapi keluhan masyarakat soal sikap petugas yang dinilai kurang profesional, seperti memeriksa pasien tanpa stetoskop hingga bekerja sambil ngemil gorengan, Kadinkes memberi penjelasan. Menurutnya, penggunaan stetoskop tidak selalu mutlak diperlukan.

“Dalam medis, wawancara dengan pasien sudah bisa mendiagnosa 80 persen. Stetoskop hanya penunjang. Tapi kalau kasusnya batuk atau pilek yang memang mengharuskan penggunaan stetoskop, namun tidak dilakukan, itu jelas sebuah kekeliruan,” terangnya.

Namun begitu, ia menilai perilaku petugas yang kedapatan ngemil gorengan saat jam pelayanan tidak etis dan patut disayangkan.

“Kalau hal seperti ini terus terjadi, tentu Dinas Kesehatan akan melakukan pelacakan dan tindakan tegas di lapangan,” pungkasnya.

Kadinkes juga tidak menutup kemungkinan akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Sukamulya jika keluhan masyarakat terus berdatangan./Handy