Soal Insiden Maut Mobil Bupati, Ini Ungkapan PDIP Kuningan…
INILAHKUNINGAN- Wakil Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Kuningan Bidang Hukum dan Politik, Sukiman, menilai banyak sisi humanis Bupati Kuningan H Acep Purnama ketika insiden tabrak maut mobil dinasnya E 8888, hingga menewaskan pasutri dan 1 luka berat, di Jalan Raya Desa Sindang Agung, Kuningan.
Sukiman menuturkan kronologis giat bupati asal PDIP ini dari pagi menerima tamu dan lain sebagainya, sampai menghadiri ulang tahun PAM. Dilanjut melihat kebencanaan di Desa Citikur, Desa Ciwaru. Sepulangnya, bupati sebenarnya buru-buru juga tidak, karena di jalan masih menerima telepon dan lain-lain.
“Pas kejadian, sepertinya kecapean, melenyap nyenyak tertidur. Tidak ingat, tidak tahu apa-apa. Begitu juga Ajudan ikut tertidur kecapean. Sopir juga tidak jauh berbeda mungkin, karena kecapean. Sehingga keluar dari jalur jalan,” katanya, Selasa (4/4/2023), kepada InilahKuningan
Begitu kejadian, bupati kaget. Pas turun mobil, di dekat pintu sudah ada korban terkapar. Terus oleh bupati diangkat, kaget. Bersamaan itu, masyarakat berteriak ada lagi korban di kolong mobil 2 orang. Posisinya bagaimana Ia tidak tahu.
Yang mesti disimpulkan, bupati sejak kejadian tidak meninggalkan tempat sampai evakuasi korban. Bahkan, bupati mengantarkan korban selamat ke rumah sakit.
“Jadi itulah, saya dari partai (PDIP), mulai DPC, PAC merasa bangga, bahwa bupati dalam posisi seperti itu, masih bertanggungjawab, masih gentle menghadapi persoalan sampai malam takjiah, mensholatkan jenazah. Kepada keluarga korban dan masyarakat sekitar juga meminta maaf setulus-tulusnya, sebesar-besarnya karena ini musibah,” ungkap Sukiman
Ia sebagai kader partai, berterus terang, meski ini musibah tidak bisa dihindari, tapi dengan gentlenya bupati, partai bangga. Bahkan, sopirnya Uus disuruh bupati ke polisi untuk bertanggungjawab. Dan, sampai tadi malam bupati juga diinterogasi oleh polisi sebagai warga Negara yang baik hadir, sebagai saksi. Tidak ada yang istimewa dihadapan hukum.
“Bisa saja, posisi bupati lagi tertekan dipanggil polisi terus mangkir, bisa saja. Tapi bupati datang langsung, meskipun tangannya masih banyak menempel bercak darah korban saat ikut evakuasi,” kata dia
Termasuk tadi pagi, meskipun banyak tamu, ditinggalkan dulu memilih ke RSUD 45 Kuningan untuk persiapan operasi korban selamat. “Hari ini mau dioperasi korban selamat. Pokoknya, saya tidak mau kalau insiden ini digoreng-goreng,” tandas Sukiman
Termasuk Sopir Uus, diisukan kabur, Ia menegaskan sopir tidak kabur. Tapi di tenangkan, diamankan dulu di Kantor Dinas PUTR Kuningan karena paling dekat dari TKP. Kemudian Ia sendiri mengantar sopir ke Polres Kuningan.
“Yang pasti, jajaran PDIP juga ikut bersimpati, ikut bertanggungjawab secara moril. Bahkan jajaran PAC terdekat direncanakan bertakziah ke rumah duka,” kata Sukiman lagi
Terkait Sopir ditetapkan tersangka, Sukiman menyebut hal itu sebagai bahasa hukum. Tapi ingat, ada 2 hal yang tidak bisa dihindari manusia. Yaitu lupa dan mengantuk. Mungkin biasa ngopi, merokok tapi karena puasa jadi mengantuk. Apalagi dalam kondisi kecapean.
“Terkecuali ugal-ugalan, tapi tidak juga. Jadi polisi tidak menahan sopir. Saya pastikan, PDIP taat hukum semua. Sopir juga bertanggungjawab. Kalau diamankan di Dinas PUTR supaya aman. Bukan lari,” jelasnya./tat azhari
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.