INILAHKUININGAN– Meski sudah dalam kondisi membaik dalam Perawatan Ruang VIV RSUD 45 Kuningan,  separah apa penyakit Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar, hingga harus meninggalkan ruangan Rapat Paripurna Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota Fraksi PKB DPRD Kuningan, Rabu (11/6/2025), sekaligus mengejutkan seisi ruangan, tetap membuat penasaran.

Menurut Direktur RSUD 45 Kuningan dr Deki Saefullah, kondisi Bupati Kuningan sudah stabil, setelah sempat menjalani pemeriksaan di Unit Gawat Darurat, lalu dipindah ke ruang VIV guna observasi. “Saat ini, tinggal menjalani masa istirahat untuk pemulihan,” aku dr Deki Saefullah, kepada InilahKuningan

Baca Juga:
Senyum Petani 2025, Kuningan Diguyur 335 Unit Alsintan Kementan Rp10 Miliar, Berikut Rincian Jenisnya!
Atasi Lonjakan Lalin, Dishub Kuningan Perkuat Infrastruktur, Ada 4 Traffic Light 500 PJU
Tingkatkan! 17 Emas di BK, Rakerkab Koni Kuningan Susun Strategi Menuju Porprov 2026

Diceritakan dia, sebelumnya Pak Bupati mengeluhkan nyeri di ulu hati dan sakit kepala berat. Sesuai  keterangan dokter, lanjut Deki, dugaan awal penyebab keluhan tersebut mengarah pada peningkatan asam lambung.

“Hasil rekam jantung normal, begitu juga gula darah. Gejala seperti keringat dingin dan nyeri di ulu hati cukup khas untuk kasus gangguan lambung,” ujar Deki Saefullah

Masih menurut Deki Saefullah, bahwa tekanan darah yang sempat meningkat lebih disebabkan oleh rasa sakit yang dialami pasien, bukan gangguan kardiovaskular. Mirip seperti saat telat makan, pasti rasanya perut sakit, kepala berat, keluar keringat dingin.

“Semua itu bisa muncul karena peningkatan asam lambung, atau yang kini lebih dikenal dengan istilah GERD,” sebutnya

Baca Juga:
Malam Natal, Bupati Kuningan Tinjau Khidmat 4 Gereja
Anggaran Macet, 7 Dapur MBG Di Kuningan Tumbang
Cek Hulu Mata Air, BPBD Kuningan Segera Kaji Penyebab Banjir Cirebon

Dari penelusuran riwayat konsumsi makanan, diketahui bahwa sekitar pukul 11.30, Bupati Kuningan sempat mengonsumsi buah gedong, jenis buah yang kerap memicu naiknya asam lambung pada individu sensitif.

Bupati Kuningan akan menjalani diobservasi selama enam jam setelah obat lambung diberikan. Kalau kondisinya terus membaik, sebenarnya bisa pulang malam ini. Tapi tetap dievaluasi dokter sampai malam. “Bila diperlukan, pasien (Bupati Kuningan,red) akan dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam,” imbuh Deki

Selain ditangani oleh dokter penyakit dalam, pasien juga sempat diperiksa oleh dokter spesialis saraf, mengingat keluhan awal berupa sakit kepala berat. Namun setelah evaluasi, sumber keluhan ternyata berasal dari gangguan lambung./tat azhari