INILAHKUNINGAN- Forum Grup Discussion (FGD) Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) 2022-2025, pada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kuningan, melahirkan 2 fokus penanaman modal di Kabupaten Kuningan.

Kedua fokus itu, diarahkan pada sektor industri dan sektor pariwisata.

Kepala DPMPTSP Kuningan, Agus Sadeli, menyebut, kawasan sektor industri diarahkan pada 7 kawasan berkecukupan dalam pembangunan kawasan  peruntukan industri. Yaitu Kecamatan Kalimanggis, Ciawigebang, Cidahu, Cigandamekar, Cilimus, Luragung dan Lebakwangi.

“Industri untuk 7 kawasan tersebut, adalah industri-industri yang tidak merusak lingkungan, atau industri hijau,” tandas Agus, Rabu (20/10/2021), diamini Kasi Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Santi Ratnasari, kepada InilahKuningan

Adapun fokus sektor pariwisata, penanaman modal diarahkan pada hasil kajian Rencana Induk pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Dimana, RIPPDA mendorong pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Cigugur, Kuningan, Jalaksana, Kramatmulya, Cilimus, Cigandamekar, Japara, Cipicung, Darma, Nusaherang, Kalimanggis, Ciawigebang, Cidahu, Luragung, Lebakwangi dan Pasawahan.

Kemudian juga mendorong Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) Mandirancan, Pancalang, Selajambe, Subang, Cilebak, Ciwaru, Karangkancana, Cibeurem, Cimahi, Cibingbin, Ciniru, Garawangi, Hantara, Kadugede, Maleber dan Sindang Agung.

“RUPM juga merekomendasi agar menyusun Rencana Strategis atau Renstra Penanaman Modal yang sifatnya lebih operasional sebagai turunan dari RUPM Kuningan, serta merekomendasi penyusunan peta digital potensi penanaman modal,” imbuhnya.

Perlu diketahui, RUPM Kuningan 2022-2025 menerjunkan 3 konsultan. Yaitu Dr Ayus Ahmad Yusuf, Dr Dede Junardi dan Nono Hartono./tat azhari