INILAHKUNINGAN- Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ilmu Keislaman Universitas Islam Al-Ihya Kuningan menerima kunjungan Tim Asesor Lamemba, atau Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi. Kunjungan dalam rangka re-akreditasi program studi itu dilaksanakan di kampus Cigugur selama 2 hari.

Tim Assesor bertugas ialah Suryo Budi Santoso, dan Prof Dr Amilin.  Keduanya disambut hangat Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, didampingi wakil rektor, para dekana, dan pejabat struktural Unisa Kuningan.

Rektor menjelaskan, bahwa proses akreditasi Lamemba tersebut merupakan kali pertama di lingkungan Unisa Kuningan. Menurutnya, melalui visitasi itu unit pengelola program studi dan para stakeholder lain, baik internal maupun eksternal, mahasiswa maupun alumni diwawancara dalam rangka verifikasi data yang dilaporkan pada tahap sebelumnya.

“Alhamdulillah setelah beberapa tahapan kita ikuti, dua hari ini kami kedatangan tim Assesor dari Lamemba. Ini pertama kali akreditasi di bawah Lamemba. Semoga lancar dan bisa menunjukkan hasil maksimal,” harap Iman

Selain memotret pengelolaan program studi selama tiga tahun terakhir dan menghasilkan status akreditasi baru, visitasi itu akan menghasilkan  rekomendasi dan saran untuk perbaikan dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Sehingga menurutnya, rekomendasi perbaikan-perbaikan itu akan menjadi semangat baru untuk peningkatan kualitas Unisa Kuningan.

“Sistem penjaminan mutu secara eksternal ini penting dilakukan untuk memastikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Insya Allah kami terus berupaya maksimal memberikan layanan pendidikan profesional,” kata dia

Ketua Tim Akreditasi, Sopandi juga menjelaskan, bahwa assesmen lapangan merupakan tahapan lanjutan setelah beberapa tahapan sebelumnya, termasuk assesmen kecukupan sudah dilakukan Lamemba. Pada kesempatan visitasi itu tim asesor melakukan evaluasi dan verifikasi data, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

“Evaluasi dan verifikasi data ini dilakukan melalui tahapan wawancara langsung terhadap unit pengelola prodi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan pengguna. Kemudian dilakukan peninjauan sarana prasarana atau fasilitas penunjang tridarma perguruan tinggi,” kata Sopandi./tat azhari