INILAHKUNINGAN- Ketua Apdesi Kuningan, Hj Henny Rosdiana, yang juga Kepala Desa Linggasana, Cilimus, Kabupaten Kuningan, disambangi puluhan petani. Mereka mengeluhkan lahan pertaniannya sudah tidak mendapat pasokan air irigasi. Mereka menuding kondisi sangat merugikan pertaniannya tersebut, akibat terjadi ulah komersialisasi air oleh oknum.

“Sudah setahun sawah kami kering. Dulu irigasi lancar, sekarang tidak air mengalir,” keluh seorang petani, yang enggan namanya dipublikasikan

Mereka menduga kuat, sumber air yang biasanya dimanfaatkan untuk irigasi kini dialihkan melalui pipa menuju Desa Bandorasa Wetan untuk dijual ke perusahaan-perusahaan sebagai air baku melalui mobil tangki.

Diakui, para petani dulu setuju dibangun pipanisasi agar air dari penampungan bisa mengalir ke irigasi pesawahan. Tapi Ia melihat pipanya sekarang disambungkan langsung ke tempat lain di Desa Bandorasa Wetan dan airnya dijual oleh oknum. “Jadinya kami para petani jadi tidak kebagian air,” ucapnya, gelisah

Mendengar keluhan para petani tersebut, termasuk petani di desanya, Kades Linggasana Hj. Henny Rosdiana terlihat geram. Ia mengaku baru mengetahui terjadi kekeringan pesawahan petani tersebut setelah ada laporan dari para petani ini.

“Sumber mata air tersebut, memang berada di tanah milik pemerintah daerah, tapi masuk wilayah Desa Linggasana,” katanya

Air yang berasal dari rembesan mata airc, diakui juga, memang ditampung di bak penampungan, lalu selama ini digunakan untuk mengaliri sawah warga Desa Linggasana, Bandorasa Wetan, Linggarjati, Cilimus hingga Desa Cibuntu.

“Kalau mau dikomersilkan harus dibicarakan dulu antar desa. Yaitu Linggasana, Bandorasa Wetan, dan Linggarjati, supaya ada solusi adil bagi para petani,” sindir Hj Henny Rosdiana

Salah satu Tokoh Masyarakat Desa Linggasana, H Kosasih menambahkan, bahwa aktivitas pemasangan pipa oleh oknum penjual air yang seharusnya untuk petani, sudah berlangsung sejak Tahun 2024.

“Awalnya air masih dialirkan ke irigasi, tapi sejak Agustus 2025 air dari penampungan dipasang pipa ke tempat lain dan diduga dijual,” aku dia./tat azhari .