Pertokoan Siliwangi “Ngotot” Pemulihan Parkir, Sekda: Tetap Dikaji!
INILAHKUNINGAN- Pemkab Kuningan akhirnya, mengundang diskusi Paguyuban Pertokoan Siliwangi, Kabupaten Kuningan, di Ruang Rapat Linggajati Setda Kuningan, Selasa malam (21/5/2024), pukul 20.00.
Diskusi dihelat untuk mencari solusi keluhan para pemilik pertokoan atas kebijakan Penataan Pusat Kota Kuningan, yang berdampak pada relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dan hilangnya area parkir Pertokoan Siliwangi.
“Terus terang sejak kebijakan Penataan Kota Kuningan, Pertokoan Siliwangi terganggu. Tapi kami mencoba memaklumi, karena kami pikir, kami juga harus ikut bertanggungjawab atas pembangunan Kuningan. Ingin berikan PAD luar biasa untuk Kuningan,” kata dia
Tapi Ia kaget, ketika tiba-tiba PKL Pertokoan Siliwangi mulai dipindah, parkir juga dipindahkan. Apalagi Jalan Pertokoan Siliwangi ditutup, meskipun saat ini dibuka lagi. Ia mengapresiasi penataan Jalan Siliwangi menjadi indah dan cantik. Tapi baginya tidak hanya itu. Ia justru ingin pulih ekonomi, apalagi pasca covid.
Kalau bertanya omzet menurun, betul, turun 80% per toko. Setelah Jalan Pertokoan Siliwangi dibuka pun, persoalan tetap muncul. Karena Jalan Pertokoan Siliwangi menjadi jalan tercepat. Bisa dibayangkan. Yang mau lewat, nyebrang juga jadi sulit.
“Kalau tau Jalan Siliwangi gak ada parkir, saya gak akan perpanjang sewa ini toko. Kami 40 penghuni toko, yang menyumbang PAD terbesar Rp20,7 miliar ini hanya sepakat, ingin memulihkan Jalan Pertokoan Siliwangi ada parkir, agar omzet kita kembali baik,” tegas dia




Ia terus terang, setiap hari dibayangi pikiran bagaimana besok harus memenuhi cicilan pinjaman sewa ke Bank Jabar banten (bjb) bagaimana. Karena samasekali omzet yang ada, tidak menutup biaya operasional. “Jalan Siliwangi indah, tapi kita juga ingin ekonomi juga baik,” tandas Iwan, diamini Farid, Pemilik Toko Optik Zolaris
Menjawab itu, Asda II Setda Kuningan, Deden Kurniawan, memaparkan konsep penataan Pusat Kota Kuningan, terutama Jalan Pertokoan Siliwangi. Semua berdasar kajian, dan solusi relokasi PKL dan kantong parkirnya. Begitu solusi lain, bagi komponen terdampak penataan.
Begitu juga Kadis Perhubungan Kuningan, Beni Prihayatno, memaparkan konsep perparkiran, sekaligus tindakan tegasnya bagi parkir liar untuk mendongkrak Pendapatan Asli daerah (PAD), yang juga berdasar kajian, juga kesepakatan kolektif.
Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar menghargai banyak aspirasi para pemilik Pertokoan Siliwangi. “Asprasi ini, akan dikaji. Yang pasti, penataan Ini tidak sekonyong-konyong, tapi hasil kajian ITB terkait penataan kota. Meskipun ada aspek-aspek lain, yang harus dipertimbangkan,” katanya
Ia sadar dalam perubahan selalu ada resistensi. Tapi ada proses. Jalan Pertokoan Siliwangi, awal ditutup, lalu dibuka kembali. Kantong-kantong parkir sudah disiapkan. Progresnya ada, meskipun tetap berproses seiring menyamakan persepsi semua pihak. “Kita sadari perubahan itu kadang menyakitkan,” ucap Dian
Tapi bukan berarti ada keluhan, kemudian ditinggal. Tidak begitu. Penataan Kota ini, demi kepentingan semua. Pemilik toko tentu juga harus diperhatikan. Ia hanya ingin, jangan semua pihak merasa paling penting. “Ini belum tuntas, masih ada evaluasi-evaluasi. Keputusan inipun kolektif, termasuk ada forkopimda,” jelasnya
Meski begitu juga, Ia sudah mendengar banyak masukan berharga dari para pemilik Pertokoan Siliwangi. Pasti akan dikaji lagi. “Semoga ada solusi, tapi harus ada kesamaan pandang dulu. Jangan sampai ada pihak dirugikan. InsyaAllah hasil pertemuan ini, akan kami rapatkan kembali dengan pimpinan,” ujar Dian./tat azhari

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.