INILAHKUNINGAN- Seluruh dokter, dalam wadah Ikatan Dokter Indoensia (IDI) Kabupaten Kuningan, berkumpul di Pandapa Paramarta Kuningan, Minggu (28/5/2023). Mereka kompak memaknai Hari Bakti Dokter Indonesia ke 115, melalui kebangkitan dokter, bukan hanya sebagai agen pelayanan, tapi sebagai agent perubahan.   

Ketua IDI Kuningan dr Asep Hermana, Sp.B mengaku menggulir 8 aksi sosial baik untuk masyarakat maupun untuk pengurus dan anggota IDI dalam Hari Bakti Dokter Indonesia ini. Diawali screaning kesehatan lansia. Ia ingin lansia tidak dianggap beban. Lansia punya hak sehat dan produktif.

“Ada 3 penyebab lansia rentan. Yaitu hipertensi, diabet dan penyakit degeneratif atau penuaan. Yang pasti, hipertensi dan diabet bisa dicegah jika ditindaklanjuti,” tegas dr Aher, sapaan akrabnya, kepada InilahKuningan

Kedua melayani USG ibu hamil. Ini harus mirip protokol untuk menurunkan kematian ibu dan bayi sekaligus untuk screaning awal stunting. “Ini sudah menjadi SOP pemeriksaan ibu hamil,” ujar dia

Ketiga ada edukasi remaja terkait potensi kesehatan yang berimbas kepada penyakit-penyakit. Salah satunya dampak LGBT. Aksi sosial ke 4 ialah donor darah. Aksi ini harus menjadi kebiasaan bagi para dokter. “Bagaimana darah bisa menyambung nyawa, dokter harus sadar itu. Harus memberi contoh,” tandas dr Aher

Kelima Ia mengedukasi dokter harus melek politik. Alasan dr Aher, kebijakan-kebijakan kesehatan ditentukan oleh kekuasaan. Sehingga kalau ingin berkontribusi bukan hanya pada aspek layanan, tapi juga kebijakan, khusus pngurus dan anggota IDI jangan tabu politik.

“Ke 6 soliditas pengurus. Fokusnya pada bagaimana pelayanan, bukan hanya pada upaya terapetik atau kuratif. Tapi kedepankan juga upaya preventif dengan melibatkan pasien sebagai mitra untuk sehat,” katanya

Ke 7 Ia menegaskan kembali hospital without the wall atau rumah sakit tanpa dinding. Artinya, harus ada kedekatan rumah sakit dengan masyarakat. Rumah sakit bukan hanya melayani d gedung, tapi melayani masyarakat yang belum sakit di luar gedung.

“Terakhir ke 8, IDI mengingatkan agar pengurus dan anggota IDI selalu menjadi kontributor, dan ikut serta dalam tahapan pembangunan di daerah masing-masing melalui konsep pentahelik,” sebut dr Aher

Dijelaskan dr Aher, bahwa rangkaian aksi ini merupakan motor kebangkitan nasional untuk membangunkan dokter. Jangan hanya dokter bangga dari sejarah. Jangan figurakan sejarah di musium. Tapi bagaimana membumikan sejarah untuk di isi ulang kebaikannya.

Owner Rumah Sakit Permata Kuningan, H Rokhmat Ardiyan (HRA), berterimakasih sekaligus memuji seluruh dokter di Kabupaten Kuningan, juga dokter diseluruh Indonesia, karena kerja keras dokter dan para medis, semua mampu melewati masa-masa sulit, masa kritis Covid 19.

“Aplus buat seluruh dokter, para tenaga medis,” ucap Rokhmat Ardiyan, disambut tepuk tangan hadirin. CEO Puspita Cipta Group itu, kemudian membuat masyarakat yang tengah menunggu antrian layanan bakti sosial IDI Kuningan bergembira ria dengan pemberian doorprize.

Turut hadir dalam Bakti Dokter Indonesia ke 115 Kuningan, Bupati Kuningan H Acep Purnama, Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, Ketua PMI Kuningan Hj Ika Rakhmatika dan Direktur RS Oermata Kuningan dr Hermanjoyo./tat azhari