INILAHKUNINGAN- Para Pemungut Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuningan Tahun 2025, masih sangat lemah, terutama pada PAD sektor retribusi. Terbukti, hingga semester pertama Tahun 2025, realisasi PAD retribusi baru menca[ai 8,3% dari target Rp39,15 miliar. Hal itu diakui Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar.

“Betul, kita menghadapi tantangan berat dari sisi pendapatan. Sisi realisasi PAD retribusi saja, sudah semester pertama ini, baru 8,3% dari target Rp39,15 miliar. Begitu sewa Toko Siliwangi, baru terealisasi Rp48 juta dari target Rp21 miliar,” sebut Bupati, Jumat (29/08/2025), kepada InilahKuningan


Maka, Ia harus memperkuat langkah penagihan persuasif, menata personel PAD, dan mendorong digitalisasi pajak serta retribusi. Kabar baiknya, dividen BUMD Air Minum naik dari Rp2,32 miliar menjadi Rp2,58 miliar. Namun, PT LKM Kuningan turun karena melemahnya portofolio kredit.

Meski dibayangi tekanan fiskal, lanjut Bupati, Pemkab Kuningan tetap optimis mematok target pembangunan makro, terdiri dari penurunan kemiskinan ke 10,42% – 11,50%, pengangguran terbuka ke 7,70% – 8,80%, Indeks Gini 0,34 – 0,347, IPM 71,65, dan PDRB per kapita Rp29,09 – Rp29,45 juta.

Adapun strategi percepatan diarahkan pada program unggulan, terdiri dari Jawara Tani (rehabilitasi irigasi dan nilai tambah hasil pertanian), Pasar Raya (digitalisasi UMKM dan pelatihan teknologi), dan Nata Daya (pengembangan desa wisata dan ekonomi lokal).

Dalam jawabannya kepada fraksi-fraksi, Bupati juga mengakui telah menyampaikan penghargaan sekaligus kejujuran fiskal. Ia mengajak seluruh pihak menyatukan langkah, bukan saling menyalahkan.

“Rakyat tidak menilai siapa paling vokal, tapi siapa paling tulus bekerja demi kepentingan bersama,” ujar dia./tat azhari