INILAHKUNINGAN- Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Kuningan masih diangka sangat memprihatinkan. Bahkan, angkanya lebih tinggi dibanding angka rata-rata Provinsi Jawa Barat dan Nasional.

“Data kemiskinan di Kuningan mencapai angka 12,12% dan pengangguran sebesar 9,49%. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat dan Nasional,” aku Sekda Kuningan DR H Dian Rachmat Yanuar, disela menghadiri Gema Sadulur, atau Gerakan Bersama Ngariksa Kaum Dhuafa, Lanjut usia dan Pengangguran, bersama Pj Bupati Kuningan, H Raden iip Hidayat, di Balai Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, kemarin

Dian juga mengakui, bahwa tantangan besar dalam pembangunan di Kabupaten Kuningan adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran.Untuk itu, perlu pendekatan baru secara lebih intens terhadap kemiskinan dan pengangguran dengan menghadirkan terobosan bernama Gema Sadulur.

Sosok yang disebut-sebut laik maju sebagai Calon Bupati/ Wakil Bupati Kuningan, pada Pilbup Kuningan 2024 ini menyebut, bahwa Gema Sadulur akan bergerak pada aspek pelayanan pangan, pelayanan kesehatan, pelayanan perumahan, pelayanan keterampilan dan kecakapan hidup dan bantuan sosial.

“Keseluruhan aspek pelayanan tersebut akan dibantu oleh beberapa perangkat daerah. Se[erti Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas KUKM, Perdagangan dan Perindustrian, Bagian Kesra, Kecamatan dan Desa lokus kegiatan dengan memberikan program sesuai bidang kerja mereka,” papar Dian.

Pengembangan selanjutnya Gema Sadulur akan melibatkan BUMD, Swasta, organisasi masyarakat dan kelompok masyarakat lain.

“Selama Tahun 2024, Gema Sadulur akan menjangkau 5 desa sasaran. Yaitu Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu, Desa Sukaharja Kecamatan Cibingbin, Desa Margamukti Kecamatan Cimahi, Desa Paninggaran Kecamatan Darma dan Desa Kalimanggis Kecamatan Kalimanggis dengan target sebanyak 1.045 KK kategori miskin ekstrem,” sebut Dian./tat azhari